Ceaster Forum
Selamat Datang di Forum Ceaster
Bahas apa aja di sini sesuai forum !
Dapatkan Banyak Info,Ilmu,Berita di Sini !
AYO BURUAN DAFTAR ADA EVENT BERHADIAH BAGI PENDAFTAR !
Daftarnya mudah Tinggal Masukin data !

Ajari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Login_button1Ajari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Register_buttonAjari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Button-fb-loginAjari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Connect-facebook-button


Join the forum, it's quick and easy

Ceaster Forum
Selamat Datang di Forum Ceaster
Bahas apa aja di sini sesuai forum !
Dapatkan Banyak Info,Ilmu,Berita di Sini !
AYO BURUAN DAFTAR ADA EVENT BERHADIAH BAGI PENDAFTAR !
Daftarnya mudah Tinggal Masukin data !

Ajari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Login_button1Ajari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Register_buttonAjari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Button-fb-loginAjari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban Connect-facebook-button
Ceaster Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Ceaster Forum

Forum Pengetahuan Informasi dan Jual Beli Terlengkap di Indonesia


You are not connected. Please login or register

Ajari Anak Sekolah Membatik Upaya Lestarikan Budaya Leluhur Tuban

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

avatar

[You must be registered and logged in to see this image.]
Para pelajar tengah belajar membatik
Berita Tuban -Membatik merupakan peninggalan leluhur yang harus dilestarikan agar tidak tergerus kemajuan zaman. Salah satu upaya melestarikan budaya adiluhung itu dengan meregenerasi pembatik. Batik yang rata-rata ditekuni wanita yang suah lansia itu dikhawatirkan akan punah jika tidak ada regenerasi. Untuk itu sejak dini anak-anak dan generasi muda harus dikenalkan dengan membatik.
Seperti yang dilakukan Royan Batik, di Desa Sumurgung Kecamatan Kota, Kabupten Tuban. Usaha kecil menengah (UKM) binaan PT Semen Indonesia yang produknya sudah menembus pasar luar negeri ini tidak hanya berorientasi profit semata,  tapi, juga berupaya melestarikan produk batik.
Hampir setiap hari, tempat usaha milik Suntiah (39) selalu ramai oleh para pekerja maupun sekelompok pelajar yang asik belajar membatik. Para pelajar itu dikenalkan membatik, mulai dasar-dasar membatik, mengenal bahan batik, proses membatik, membuat motif batik, pemilihan bahan untuk kain batik hingga membatik secara langsung menggunakan peralatan batik berupa canting.
“Melestarikan batik tidak hanya memproduksi batik, namun juga harus mewariskan keahlian membatik kepada generasi muda. Harapannya, geneasi muda bisa meneruskan batik menjadi menjadi produk yang semakin unggul. Kami juga sudah lama memberikan pelatihan membatik kepada pelajar,” ujar Suntiah.
Selain mengajak pelajar sebagai generasi yang diharapkan sebagai penerusbatik, pemilik UKM  yang bergabung menjadi mitra Semen Indonesia sejak tahun 2007 ini juga menciptakan kreasi baru pola batik. Langkah ini dilakukan agar batik tidak monoton dan tertinggal dengan tren serta budaya modern yang terus berkembang.
“Kami jug selalu berkresai dengan motif  baru, dengan mengkombinasikan pola yang sudah ada. Bahkan produknya juga semakin kami tambah, tidak hanya   pakaian saja, namun, juga dompet, tas, maupun produk lainya,” jelas Suntiah.
Sementara itu, sekelompok pelajar yang sedang serius belajar membatik mengaku, belajar membatik untuk menambah wawasanya tentang batik dan ragam motif batik itu sendiri. Selain itu, kegiatan membatik yang mereka lakukan ternyata masuk dalam kegiatan pembelajaran di sekolah mereka.
“Di sekolah ada pembelajaran kewirausahaan,  membatik menjadi salah satu mateinya dari tugas prakarya di sekolah,” ujar Silvy, (16) salah satu pelajar SMA 4 Tuban yang tengah belajar membatik di Royan Batik.
Para pelajar mengaku, membatik ternyata tidak mudah. Apalagi membuat pola menggunakan alat batik canting (membatik tulis). Perlu ketekunan ekstra dan keterampilan yang setiap saat harus diasah agar kemampuan membatik semakin baik. ”Susahnya minta ampun, kalau tidak sabar bias rusak semua,” kata pelajar lain, Fani (15) sambil tersenyum.
Dalam satu bulan, Royan Batik, biasanya menerima 2 hingga 3 kelompok pelajar untuk belajar membatik. Selain para pelajar, terkadang juga ada komunitas ibu-ibu PKK maupun mahasiswa belajar membatik di tempat tersebut.
“Kami memang sengaja membuka pelatihan membatik. Yang terpenting batik harus tetap dilestarikan, karena peninggalan leluhur,” tutur Suntiah

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik