[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Kolam penampungan air di Desa Pucangan, Kecamatan Montong membawa korban. Shofa Habibul Ula (13) pelajar MTs (setingkat SMP) setempat nyawanya meregang dan tewas tenggelam di kolam yang penuh air itu, Senin (16/12).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelumnya Shofa terlihat bermain di kolam penampungan air hujan untuk irigasi pertanian. Saat itu bersama tiga temannya masing-masing; Faul, Zaki, dan Zubair mendekati area kolam yang pembangunannya belum rampung tersebut.
“Kami bermain-main dan mandi di pinggir, dia (Shofa) juga mandi di pinggir,” terang Zubair, teman korban ketika berada di rumah duka.
Entah sebab apa, mereka tiba-tiba melihat korban terpeleset hingga pegangan tangan korban di pipa terlepas. Akhirnya korban terjatuh dan sempat berusaha ke pinggir.
“Shofa sempat ke pinggir dan pegangan, tapi lepas lagi dan tidak nampak lagi kepermukaan,” tambah temannya yang lain.
Melihat itu teman-teman korban berusaha menolong. Salah satunya dengan mengulurkan galah panjang yang terbuat dari bambu ke korban. Tapi usaha bocah-bocah ini sia-sia dan akhirnya korban tewas tenggelam di kolam dengan kedalaman 3 meter tersebut.
“Tadi saya dengar bocah-bocah tersebut berteriak minta tolong, tapi ketika warga mendatangi korban sudah tenggelam dan tidak bisa diselamatkan,” terang Dayat (30), salah satu warga yang tempat tinggalnya dilokasi kejadian.
Menurut Dayat, tempat tersebut sejak dibangun sekitar 2 bulan lalu kerap terjadi kecelakaan tenggelam. Tapi baru kali ini ada korban tewas, karena warga telat dalam memberikan pertolongan.
“Sudah beberapa kali diperingatkan jangan main disana, kan pagarnya juga belum semua rampung dikerjakan. Namun, banyak anak-anak yang nekat bermain di kolam itu,” jelas Dayat. (kim)
Tuban - Kolam penampungan air di Desa Pucangan, Kecamatan Montong membawa korban. Shofa Habibul Ula (13) pelajar MTs (setingkat SMP) setempat nyawanya meregang dan tewas tenggelam di kolam yang penuh air itu, Senin (16/12).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelumnya Shofa terlihat bermain di kolam penampungan air hujan untuk irigasi pertanian. Saat itu bersama tiga temannya masing-masing; Faul, Zaki, dan Zubair mendekati area kolam yang pembangunannya belum rampung tersebut.
“Kami bermain-main dan mandi di pinggir, dia (Shofa) juga mandi di pinggir,” terang Zubair, teman korban ketika berada di rumah duka.
Entah sebab apa, mereka tiba-tiba melihat korban terpeleset hingga pegangan tangan korban di pipa terlepas. Akhirnya korban terjatuh dan sempat berusaha ke pinggir.
“Shofa sempat ke pinggir dan pegangan, tapi lepas lagi dan tidak nampak lagi kepermukaan,” tambah temannya yang lain.
Melihat itu teman-teman korban berusaha menolong. Salah satunya dengan mengulurkan galah panjang yang terbuat dari bambu ke korban. Tapi usaha bocah-bocah ini sia-sia dan akhirnya korban tewas tenggelam di kolam dengan kedalaman 3 meter tersebut.
“Tadi saya dengar bocah-bocah tersebut berteriak minta tolong, tapi ketika warga mendatangi korban sudah tenggelam dan tidak bisa diselamatkan,” terang Dayat (30), salah satu warga yang tempat tinggalnya dilokasi kejadian.
Menurut Dayat, tempat tersebut sejak dibangun sekitar 2 bulan lalu kerap terjadi kecelakaan tenggelam. Tapi baru kali ini ada korban tewas, karena warga telat dalam memberikan pertolongan.
“Sudah beberapa kali diperingatkan jangan main disana, kan pagarnya juga belum semua rampung dikerjakan. Namun, banyak anak-anak yang nekat bermain di kolam itu,” jelas Dayat. (kim)