Ceaster Forum
Selamat Datang di Forum Ceaster
Bahas apa aja di sini sesuai forum !
Dapatkan Banyak Info,Ilmu,Berita di Sini !
AYO BURUAN DAFTAR ADA EVENT BERHADIAH BAGI PENDAFTAR !
Daftarnya mudah Tinggal Masukin data !

Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Login_button1Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Register_buttonSolusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Button-fb-loginSolusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Connect-facebook-button


Join the forum, it's quick and easy

Ceaster Forum
Selamat Datang di Forum Ceaster
Bahas apa aja di sini sesuai forum !
Dapatkan Banyak Info,Ilmu,Berita di Sini !
AYO BURUAN DAFTAR ADA EVENT BERHADIAH BAGI PENDAFTAR !
Daftarnya mudah Tinggal Masukin data !

Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Login_button1Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Register_buttonSolusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Button-fb-loginSolusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Connect-facebook-button
Ceaster Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Ceaster Forum

Forum Pengetahuan Informasi dan Jual Beli Terlengkap di Indonesia


You are not connected. Please login or register

Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Empty Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan Sat Jul 20, 2013 10:52 am

avatar

Solusi Pendidikan Sekarang dan Masa Depan 100_3987
Masalah pendidikan yang melanda di negara kita memang cukup beragam dan lebih bersifat kelompok. Mulai dari permasalahan dalam pemberian sarana dan prasarana pendidikan, kualitas tenaga pendidikan yang kurang diperhatikan, masalah anggaran pendidikan hingga masalah menjelang kelulusan disetiap jenjang sekolah.
Beberapa fenomena yang melanda dunia pendidikan, mulai dari kabar berita mengenai penyelewengan dana pendidikan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi mereka. Pelajar ditemukan meninggal karena overdosis obat terlarang dan munculnya deskriminasi si kaya dan si miskin dalam memperoleh pendidikan. Tentu hal itu sangat menciderai dunia pendidikan yang seharusnya mampu membentuk kemandirian dan penopang sebuah moral bangsa. Itulah realita pendidikan yang ada di Indonesia.
Sebelum lebih jauh kita meneropong lebih dalam tentang masalah pendidikan yang sedang melanda di negeri ini, alangkah baiknya sejenak kita melihat potret Ujian Nasional (UN) 2013 yang baru kemarin dilaksanakan. Kita pasti masih ingat suasana carut marut pelaksanaan UN di tahun 2013 mulai dari tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Dasar (SD). Dimana banyak terjadi kejadian yang dirasa mencidrai nilai-nilai dari sebuah pendidikan itu sendiri. Diantaranya, distribusi lembar ujian nasional yang terkendala sehingga menyebabkan 10 provinsi batal ujian atau tertunda.
Tidak hanya itu, carut marut UN juga terjadi pada Lembar Jawaban Kerja (LJK) siswa yang tidak sesuai dengan standar LJK, yang mengakibatkan LJK mudah rusak atau sobek ketika dihapus. Lebih mengejutkan lagi ketika ujian Nasional di tingkatan SD. Dimana siswa-siswi diajarkan untuk mencontek, tidak percaya diri dan kerjasama dalam mengerjakan soal UN. Padahal konsep pendidikan menanamkan pada diri anak untuk berlaku jujur dan mandiri.
Disisi lain, pergaulan bebas dikalangan pelajar yang melebihi batas berakibat hamil di luar nikah dan tidak jarang pula mereka melakukan aborsi dengan cara mengkonsumsi pil tertentu ataupun ramuan-ramuan.
Kasus hamil di luar nikah seperti di atas ini merupakan bentuk nyata kerusakan moral dikalangan pelajar. Sebab pada intinya perbuatan tersebut dapat terjadi kerena seorang pelajar tidak memiliki moral yang tinggi dan norma-norma agama yang diajarkan disekolah sudah luntur. Hubungan seks di luar nikah seperti ini tidak sepatutnya di lakukan oleh seorang pelajar. Karena pelajar adalah generasai penerus bangsa dimasa depan.
Beberapa kejadian diatas itu menunjukan bahwa pendidikan yang ada di indonesia masih membutuhkan sebuah pembenahan yang lebih baik. Pembenahan dari segi moral maupun kesadaran diri.
Cukup miris dan menyedihkan juga kalau kita melihat realita pendidikan negeri ini beserta masalah yang mengiringinya. Belum lagi, masih banyak kondisi-kondisi seperti di atas yang belum terekspos ke publik. Dan pertanyaannya, mau dibawa kemana sebenarnya pendidikan kita ini? Bukankah pendidikan disekolah kita diajarkan untuk berbuat baik, bersikap jujur, merawat sarana dan prasarana yang dimiliki, dan toleransi serta masih banyak pelajaran yang membentuk pribadi-pribadi baik.
Mungkin ada dari sebagian kita yang berkata, “Ah biarlah, itu kan urusan yang di atas, kita jalani saja.” Ya kalau pasrah sih boleh-boleh saja, tapi setidaknya kita berusaha atau mencari tahu kenapa semua ini bisa terjadi.
Mata terasa perih dan tak kuat juga menahan air mata ketika tangan ini terus menerus mengoreskan problem-problem tentang dunia pendidikan. Yang mana jauh dari makna dan arti sebuah pendidikan itu sendiri. Maka disinilah butuh rekontuksi dalam pendidikan, diantaranya :
1. Mengajarkan Keutamaan tentang Akhlak.
Mengajarkan tentang keutamakan pendidikan Ketauhidan dan Akhlaq diatsa segalanya, yang pertama dan Utama. Karena, bila murid sudah takut  Allah,  maka dia akan mengikuti pendidikan dengan baik. Bila akhlak sudah baik, insyaAllah, dia akan jujur, semangat belajar tumbuh, dan menjadi insan yang cerdas serta bisa menjaga dirinya.
2. Penanaman keikhlasan dalam mengajar.
Menanamkan sebuah pondasi yang kuat dan kokoh yaitu Pendidikan didasarkan atas sebuah keikhlasan. Guru ikhlas mendidik, tanpa tuntutan apa-apa dan berjuang sebagai hamba Allah. Karena hanya ridho dan surga Allahlah yang ia harapkan. Sehingga murid pun bisa belajar dengan ikhlas pula, tidak karena takut orang tua, guru, tapi murni karena ingin belajar.
3. Menciptakan Sekolah yang Mandiri
Menciptakan sekolah yang mandiri Menjadi solusi kemandirian sekolah dalam menata keuangan. Karena kalau sekolah memiliki berbagai badan usaha atau kekaryaan yang murni dikelola sendiri. Maka dapat digunakan untuk menopang sebuah sarana dan prasarana sekolah demi terwujudnya sekolah yang mandiri tidak tergantung oleh badan usaha lain.
4. Penambahan kurikulum belajar Berbasis Nilai Islam dan Lingkungan
Kurikulum.
Penataan kurikulum merupakan dasar atau jadwal pendidikan yang akan diajarkan oleh guru kepada peserta didiknya. Kurikulum harus ada penambahan tentang nilai-nilai keislam untuk menjaga dan membentenggi anak didik dari kemajuan teknologi yang kurang terkontol dalam pemakaiannya. Memasukan kurikulum ini harus dipertimbangkan dengan matang agar peserta didik dan pendidik bisa melaksanakannya dengan baik. Jangan sampai menimbulkan hal-hal yang bertentengan dengan terjet dan tujuan awal.
Itulah sedikit gambaran solusi awal untuk menata sebuah pendidikan. Tentu teramat banyak kekurangan yang harus di evaluasi dan dianalisis bersama. Sehingga cita-cita dan misi bersama untuk memajukan Indonesia bisa tercapai.

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik