Sabtu, 13 Juli 2013 20:06:31 WIB
Reporter : Ragil Priyonggo
Surabaya - Layaknya cinta Layla Majenun, Sri Wahyuni dan Muhamad Muhajirin pun salin mencintai tapi tak bisa menikah. Bukan karena orang ketiga yang jadi penghalang, tapi karena Weton Jawa terhitung untuk pria 13 dan perempuan 18 menandakan tidak singkrun alias tidak jodoh.
Maka kalau dipaksakan menikah, menurut hitungan primbon akan mengakibatkan bencana kemiskinan. Karena itulah, kedua orang tua mereka belum memberikan restu.
Sri Wahyuni pun bingung. Maju takut miskin, mundur tapi sudah terlanjur cinta. Sri pun pilih jalan alternatif. Ia nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara masuk ke kolong trailer yang sedang melintas di jalan Margomulyo Surabaya. Beruntung, aksi nekat Wahyuni diselamatkan polisi jaga di pos lantas.
Wanita berusia 20 tahun warga Desa Bujulan Kecamatab Bujerek, Nganjuk dan bekerja sebagai penjual standart Card di BSM Sarimulya Margomulyo itu, untungnya selamat meski pingsan.
Sementara kekasihnya, adalah Muhamad Muhajirin (21), warga Broneo Bojonegoro, pegawai pabrik kayu yang berkantor di Jalan Kalianak 55 Surabaya. Diketahui, mereka berdua telah tinggal bersama indekost di Jalan Karangpoh IV-4 Surabaya.
Mereka sudah berikrar sehidup semati. Tapi weton berkata lain. Wahyuni pun mencari perhatian dengan nekat mencoba bunuh diri untuk menarik perhatian sang pujaannya. Tapi yang terjadi justru tidak mengantarkan mereka ke KUA untuk meresmikan cintanya. Mereka justru dibawa ke Mapolsek Asem Rowo, untuk menyelesaikan permasalahannya. [kun]