Tangisan pilu wajah ibu kota
Jauh mataku memandang
Awan hitam menyelimuti bumi dimana ku berpijak
Banjir menerjang dengan ganasnya
Air laut diterjang badai
Gunung sinabung menunjukkan keperkasaannya
Jeritan tangis terdengar serasa sesak didada
Mayat bergelempangan dimana-mana
Alam murka tak hentikan bencana
Wajah ibu kota yang semakin suram
Menahan musibah yang tak kunjung padam
Sungguh hati siapa yang tahan melihat semuanya
Saudara-saudaraku yang tertimpa bencana
Sudah saatnya kita berbenah diri
Istighfarlah yang bisa menyejukkan hati
Hendaklah kita saling instrupeksi diri
Sangatlah mungkin bencana terjadi,bila mana kita lupa diri
By : nurlaily kusumaningrum