Senin, 18 Nopember 2013 08:08:09
Reporter : -
[You must be registered and logged in to see this image.]
Jakarta - Siapa bertanggungjawab terhadap meningkatnya jumlah wanita muda yang menjalani operasi plastik vagina? Penelitian menyebut itu adalah kesalahan film atau gambar porno.
The Royal College of Obstetricians dan Gynecologist melaporkan terjadi peningkatan lima kali lipat operasi labiaplasties atau operasi mempercantik atau memperbaiki kembali tampilan vagina, selama 10 tahun terakhir.
"Kesalahpahaman muncul dari keunggulan hanya satu jenis penampilan 'rapi' organ intim, jenis itu jelas digambarkan banyak dalam pornografi," kata Thomas Baldwin komite etik RCOG , kepada Agence France -Presse, seperti dilansir dari nydaily, Minggu (17/11/2013).
Penelitian juga mengkaji tentang bahayanya operasi yang sebenarnya dianggap sebagai operasi yang secara medis tidak diperlukan. Operasi ini masuk dalam tindakan operasi estetis atau kosmetik.
"Semakin muda seorang gadis mulai mengoperasi lintasan labiaplasty maka akan semakin tinggi jumlah operasi selama hidupnya dan semakin besar risiko jaringan parut dan hilangnya sensitivitas," tulis peneliti.
Operasi tidak dianjurkan untuk wanita di bawah usia 18 tahun yang vaginanya belum sepenuhnya berkembang baik.
Di Inggris, sebanyak 2.000 jenis operasi ini berlangsung pada 2010, menurut laporan itu. Tetapi para ahli mengatakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena mungkin dilakukan di rumah sakit swasta atau pusat kencantikan lainnya.
Tren ini juga berkembang di Amerika Serikat, meskipun ada peringatan untuk dokter dari American College of Obstetricians dan Gynecologists 2007, untuk mempertimbangkan "validitas medis dan keamanan" dari bedah kosmetik genital perempuan, menurut laporan Reuters. [mor]
Reporter : -
[You must be registered and logged in to see this image.]
Jakarta - Siapa bertanggungjawab terhadap meningkatnya jumlah wanita muda yang menjalani operasi plastik vagina? Penelitian menyebut itu adalah kesalahan film atau gambar porno.
The Royal College of Obstetricians dan Gynecologist melaporkan terjadi peningkatan lima kali lipat operasi labiaplasties atau operasi mempercantik atau memperbaiki kembali tampilan vagina, selama 10 tahun terakhir.
"Kesalahpahaman muncul dari keunggulan hanya satu jenis penampilan 'rapi' organ intim, jenis itu jelas digambarkan banyak dalam pornografi," kata Thomas Baldwin komite etik RCOG , kepada Agence France -Presse, seperti dilansir dari nydaily, Minggu (17/11/2013).
Penelitian juga mengkaji tentang bahayanya operasi yang sebenarnya dianggap sebagai operasi yang secara medis tidak diperlukan. Operasi ini masuk dalam tindakan operasi estetis atau kosmetik.
"Semakin muda seorang gadis mulai mengoperasi lintasan labiaplasty maka akan semakin tinggi jumlah operasi selama hidupnya dan semakin besar risiko jaringan parut dan hilangnya sensitivitas," tulis peneliti.
Operasi tidak dianjurkan untuk wanita di bawah usia 18 tahun yang vaginanya belum sepenuhnya berkembang baik.
Di Inggris, sebanyak 2.000 jenis operasi ini berlangsung pada 2010, menurut laporan itu. Tetapi para ahli mengatakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena mungkin dilakukan di rumah sakit swasta atau pusat kencantikan lainnya.
Tren ini juga berkembang di Amerika Serikat, meskipun ada peringatan untuk dokter dari American College of Obstetricians dan Gynecologists 2007, untuk mempertimbangkan "validitas medis dan keamanan" dari bedah kosmetik genital perempuan, menurut laporan Reuters. [mor]