Rabu, 20 Nopember 2013 10:22:09
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Buntut dari aksi kekerasan pemukulan dan perampasan kamera milik wartawan Tuban yang dilakukan oleh oknum Anggota Brimob Polda Jatim pada hari Minggu kemarin, Solidaritas wartawan Tuban menuntut pelaku diusut tuntas.
Solidaritas Wartawan Tuban mengirimkan surat protes kepada pihak kepolisian. Surat yang berisikan protes tersebut dikirim oleh wartawan kepada Kapolres Tuban dan juga Kapolda Jatim.
"Kita layangkan surat protes itu ke Polres Tuban dengan tembusan ke Polda Jatim dan Dewan Pers. Ini merupakan pernyataan sikap wartawan Tuban atas peristiwa kemarin kekerasan kemarin," terang Khoirul Huda, Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban yang merupakan organisasi wartawan di Tuban, Rabu (20/[url=forum.ceaster.com]11[/url]/2013).
Dalam surat protes yang dikirim ke Polres Tuban dan juga Polda Jatim itu meminta pihak Polres Tuban dalam hal ini Kapolres Tuban meminta maaf kepada para korban pemukulan dan kekerasan secara resmi. Serta Polres Tuban untuk menghadirkan pelaku kekerasan dalam hal itu oknum anggota Brimob untuk meminta maaf secara langsung kepada korban.
"Setelah melakukan evaluasi bersama, pelanggaran yang dilakukan pelaku sebagai penegak hukum cukup berat. Ada tiga tindakan, selain pemukulan, juga terjadi intimidasi ancaman pembunuhan dan perampasan alat peliputan berupa kaset," lanjut Khoirul Huda.
Dalam surat tersebut, selain tuntutan permintaan maaf wartawan Tuban juga meminta Kapolres menjamin keamanan dan keselamatan para wartawan yang bekerja di wilayah kerjanya pasca adanya ancaman tersebut.
"Yang terpenting lagi adalah jaminan keselamatan bagi seluruh wartawan, khususnya korban dan keluarganya. Kita berharap Kapolres Tuban segera mengambil langkah dan mempertemukan kami dengan pelaku, supaya tidak sampai merusak hubungan baik yang selama ini telah kita jalin," tegas Huda.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya dua orang wartawan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Brimob Polda Jatim saat melakukan pengamanan konser D'masiv di alun-alun Tuban yang berlangsung ricuh.
Saat itu wartawan yang sedang melakukan peliputan kameranya di rampas oleh anggota Brimob yang sebelumnya memukuli para penonton yang terlibat tawuran. Tak hanya mengambil kamera wartawan, anggota Brimob juga memukuli wartawan. [mut/but]
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Buntut dari aksi kekerasan pemukulan dan perampasan kamera milik wartawan Tuban yang dilakukan oleh oknum Anggota Brimob Polda Jatim pada hari Minggu kemarin, Solidaritas wartawan Tuban menuntut pelaku diusut tuntas.
Solidaritas Wartawan Tuban mengirimkan surat protes kepada pihak kepolisian. Surat yang berisikan protes tersebut dikirim oleh wartawan kepada Kapolres Tuban dan juga Kapolda Jatim.
"Kita layangkan surat protes itu ke Polres Tuban dengan tembusan ke Polda Jatim dan Dewan Pers. Ini merupakan pernyataan sikap wartawan Tuban atas peristiwa kemarin kekerasan kemarin," terang Khoirul Huda, Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban yang merupakan organisasi wartawan di Tuban, Rabu (20/[url=forum.ceaster.com]11[/url]/2013).
Dalam surat protes yang dikirim ke Polres Tuban dan juga Polda Jatim itu meminta pihak Polres Tuban dalam hal ini Kapolres Tuban meminta maaf kepada para korban pemukulan dan kekerasan secara resmi. Serta Polres Tuban untuk menghadirkan pelaku kekerasan dalam hal itu oknum anggota Brimob untuk meminta maaf secara langsung kepada korban.
"Setelah melakukan evaluasi bersama, pelanggaran yang dilakukan pelaku sebagai penegak hukum cukup berat. Ada tiga tindakan, selain pemukulan, juga terjadi intimidasi ancaman pembunuhan dan perampasan alat peliputan berupa kaset," lanjut Khoirul Huda.
Dalam surat tersebut, selain tuntutan permintaan maaf wartawan Tuban juga meminta Kapolres menjamin keamanan dan keselamatan para wartawan yang bekerja di wilayah kerjanya pasca adanya ancaman tersebut.
"Yang terpenting lagi adalah jaminan keselamatan bagi seluruh wartawan, khususnya korban dan keluarganya. Kita berharap Kapolres Tuban segera mengambil langkah dan mempertemukan kami dengan pelaku, supaya tidak sampai merusak hubungan baik yang selama ini telah kita jalin," tegas Huda.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya dua orang wartawan menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Brimob Polda Jatim saat melakukan pengamanan konser D'masiv di alun-alun Tuban yang berlangsung ricuh.
Saat itu wartawan yang sedang melakukan peliputan kameranya di rampas oleh anggota Brimob yang sebelumnya memukuli para penonton yang terlibat tawuran. Tak hanya mengambil kamera wartawan, anggota Brimob juga memukuli wartawan. [mut/but]