Berita Kediri - Kepergian Walikota Kediri, Samsul Ashar ke tanah suci, untuk menunaikan ibadah umroh tampaknya berdampak buruk terhadap iklim birokrasi. Betapa tidak, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengaku belum menerima gaji, awal bulan di tahun 2014.
Molornya gaji para PNS itu diakui oleh Sekretaris Kota (Sekkota) Kediri, Agus Wahyudi. Bahkan, katanya, seluruh PNS di lingkungan Pemkot Kediri yang jumlahnya mencapai 6.483 orang mengalami hal sama, karena pembayaran gaji mereka belum ditandatangani walikota.
"Bapak walikota sedang umroh. Sehingga pencairan gaji para PNS belum ditandangani. Itu sebabnya, gaji bulan Januari ini belum bisa diberikan," kata Agus Wahyudi, Kamis (02/1/2014).
Untuk meredam gejolak di kalangan PNS, mantan Sekretaris DPRD Kota Kediri itu secara mendadak memanggil seluruh kepala Satuan Kerja (Satker). Sekkota mengumpulkan mereka dan memberikan penjelasan terkait molornya gaji para pegawai.
Dijelaskan Agus, walikota sedang menjalani masa cuti untuk melaksanakan ibadah umroh ke Mekkah. Sesuai jadwal, masa cuti orang nomer satu di Kota Kediri itu hingga tanggal 7 Januari 2014. Apalagi, walikota bisa langsung membubuhkan tanda tangan, maka pada tanggal 8 Januari atau maksimal 9 Januari, gaji para pegawai sudah bisa diserahkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari APBD Kota Kediri, total gaji PNS yang kini ngendon mencapai Rp 25 milyar. Kondisi ini menjadi rasan-rasa di kalangan PNS, yang menyebut walikota tidak bertanggung jawab. Sebab, ada diantara pegawai yang memanfaatkan gaji mereka untuk membayar angsuran, dan harus tepat waktu. [nng/kun]
Molornya gaji para PNS itu diakui oleh Sekretaris Kota (Sekkota) Kediri, Agus Wahyudi. Bahkan, katanya, seluruh PNS di lingkungan Pemkot Kediri yang jumlahnya mencapai 6.483 orang mengalami hal sama, karena pembayaran gaji mereka belum ditandatangani walikota.
"Bapak walikota sedang umroh. Sehingga pencairan gaji para PNS belum ditandangani. Itu sebabnya, gaji bulan Januari ini belum bisa diberikan," kata Agus Wahyudi, Kamis (02/1/2014).
Untuk meredam gejolak di kalangan PNS, mantan Sekretaris DPRD Kota Kediri itu secara mendadak memanggil seluruh kepala Satuan Kerja (Satker). Sekkota mengumpulkan mereka dan memberikan penjelasan terkait molornya gaji para pegawai.
Dijelaskan Agus, walikota sedang menjalani masa cuti untuk melaksanakan ibadah umroh ke Mekkah. Sesuai jadwal, masa cuti orang nomer satu di Kota Kediri itu hingga tanggal 7 Januari 2014. Apalagi, walikota bisa langsung membubuhkan tanda tangan, maka pada tanggal 8 Januari atau maksimal 9 Januari, gaji para pegawai sudah bisa diserahkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari APBD Kota Kediri, total gaji PNS yang kini ngendon mencapai Rp 25 milyar. Kondisi ini menjadi rasan-rasa di kalangan PNS, yang menyebut walikota tidak bertanggung jawab. Sebab, ada diantara pegawai yang memanfaatkan gaji mereka untuk membayar angsuran, dan harus tepat waktu. [nng/kun]