[You must be registered and logged in to see this image.]Event tahunan di bulan Ramadhan kali ini di guyur hujan lebat, festival TONGKLEK (Musik penggugah sahur) yang di helat oleh PC IPNU – IPPNU Kab. Tuban sebagai wujud melestarikan adat istiadat bagi umat muslim yang dilaksanakan di depan kantor Pemkab Tuban, Sabtu malam (27/07/13).[/font][/color]
Pantauan kami, meskipun berbasah – basahan tidak menyurutkan antusias masyarakat dan peserta agenda yang tiap yang ditunggu – tunggu umat muslim dengan situasi dan kondisi apapun.
Hermin (48) warga Kel. Sendangharjo mengatakan, “ Saya butuh hiburan apalagi kegiatan ini bisa dibilang unik lantaran banyak peserta memakai kostum yang aneh – aneh mas, ditambah guyuran air hujan malah semakin seru dan lucu ”, terang ibu 2 (dua) anak ini.
Sementara itu harapan dari Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Husein, festival tongklek ini agar bisa dikembangkan dengan musik – musik Islami, beliau juga menghimbau supaya dengan diadakannya festival tersebut bisa menghibur dan memahami apa tujuan music penggugah sahur kepada masyarakat di wilayah Kab. Tuban khususnya.
Untuk tahun 2013 ini panitia penyelenggara memang sengaja dibatasi jumlah peserta , pasalnya pada tahun – tahun sebelumnya tanpa adanya pembatasan jumlah peserta, acara seperti saat ini baru selesai sampai pukul 02.00 WIB, “ Jadi ya terpaksa kita batasi maksimal 80 peserta, hal tersebut juga seijin dari pihak kepolisian supaya tidak mengggangu warga yang disebakan oleh keramaian musik tongklek “ ungkap Shodikin selaku ketua penyelenggara.
[You must be registered and logged in to see this image.]Kehebohan warga ketika ada peserta dengan dari Desa Bandungrejo Kec. Plumpang Kab. Tuban yang menggunakan kostum pocong lengkap dengan aroma wewangian layaknya jenasah yang akan di kebumikan, sehingga membuat histeris ribuan penonton terutama kaum Hawa dan anak kecil.
Suara jerit ketakutan penonton yang hadir terobati tatkala salah satu peserta dari Kel. Panyuran berlagak ala waria sembari berjoget lebay, sontak gelak tawa tamu undangan dan masyarakat memekakkan telinga di sepanjang rute yang dilewati. (ts)
Pantauan kami, meskipun berbasah – basahan tidak menyurutkan antusias masyarakat dan peserta agenda yang tiap yang ditunggu – tunggu umat muslim dengan situasi dan kondisi apapun.
Hermin (48) warga Kel. Sendangharjo mengatakan, “ Saya butuh hiburan apalagi kegiatan ini bisa dibilang unik lantaran banyak peserta memakai kostum yang aneh – aneh mas, ditambah guyuran air hujan malah semakin seru dan lucu ”, terang ibu 2 (dua) anak ini.
Sementara itu harapan dari Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Husein, festival tongklek ini agar bisa dikembangkan dengan musik – musik Islami, beliau juga menghimbau supaya dengan diadakannya festival tersebut bisa menghibur dan memahami apa tujuan music penggugah sahur kepada masyarakat di wilayah Kab. Tuban khususnya.
Untuk tahun 2013 ini panitia penyelenggara memang sengaja dibatasi jumlah peserta , pasalnya pada tahun – tahun sebelumnya tanpa adanya pembatasan jumlah peserta, acara seperti saat ini baru selesai sampai pukul 02.00 WIB, “ Jadi ya terpaksa kita batasi maksimal 80 peserta, hal tersebut juga seijin dari pihak kepolisian supaya tidak mengggangu warga yang disebakan oleh keramaian musik tongklek “ ungkap Shodikin selaku ketua penyelenggara.
[You must be registered and logged in to see this image.]Kehebohan warga ketika ada peserta dengan dari Desa Bandungrejo Kec. Plumpang Kab. Tuban yang menggunakan kostum pocong lengkap dengan aroma wewangian layaknya jenasah yang akan di kebumikan, sehingga membuat histeris ribuan penonton terutama kaum Hawa dan anak kecil.
Suara jerit ketakutan penonton yang hadir terobati tatkala salah satu peserta dari Kel. Panyuran berlagak ala waria sembari berjoget lebay, sontak gelak tawa tamu undangan dan masyarakat memekakkan telinga di sepanjang rute yang dilewati. (ts)