[You must be registered and logged in to see this image.]
tuban –Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) akan semakin menarik pasca keputusan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) meloloskan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja pada Pilgub Jawa Timur 2013.
Dengan lolosnya pasangan tersebut, berarti peserta pilgub jatim menjadi 4 (empat) pasangan. Yaitu, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), Eggi Sudjana-M Sihat (Beres), Bambang DH-Said Abdullah (Bangsa) dan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawireja (Berkah). Sebelumnya, pasangan Berkah dicoret oleh KPUD Jatim karena dianggap tak memenuhi syarat dukungan. Belakangan putusan ini digugat ke DKPP dan dikabulkan.
Sebagaimana dikabarkan oleh sejumlah media nasional tentang keputusan yang disampaikan ketua KPU pusat Husni Kami Manik di kantor KPU Jakarta pada hari Rabu malam kemarin, dan tertuang pada Surat Keputusan KPU nomor 639/Kpts/KPU/tahun 2013.
Dengan keputusan tersebut, tentu juga cukup berpengaruh pada iklim politik pilgub di Kabupaten Tuban. Sebagaimana telah banyak dikabarkan bahwa pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) sudah sangat begitu dekat dan sering mengadakan kegiatan bersama jaringan Bupati dan Wakil Bupati Tuban yang notabene dari Nahdlotul Ulama dan PKB. Apakah dukungan PKB Jawa Timur kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawireja (Berkah) diikuti oleh DPC PKB Tuban, atau sebaliknya DPC PKB Tuban akan bersikukuh mendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan membelot dari kebijakan politik pusat, Jum’at (2/8/2013).
Seorang pengamat politik di Bumi Ronggolawe mengatakan, “Lolosnya Khofifah pada Pilgub Jatim 2013 ini tentunya akan sangat menarik, khususnya di lingkungan kaum hijau (NU dan PKB ;red). Kita lihat saja sikap politik PKB Tuban nanti bagaimana. Kekuatan Khofifah di Muslimat NU juga tidak dapat dipandang sebelah mata,” tutur Heri Wahono.
Sementara itu, pengamat politik Tuban yang lain mengatakan, “Lolosnya Khofifah ini perlu diwaspadai dan membutuhkan sikap yang benar – benar bijak dari para pemimpin golongan hijau di Tuban. Jika salah langkah, ini akan menimbulkan perpecahan dan konflik sosial politik di masyarakat Tuban,” ujar Sutrisno, yang juga berasal dari kaum Nahdliyin Tuban. (im)
tuban –Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) akan semakin menarik pasca keputusan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) meloloskan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja pada Pilgub Jawa Timur 2013.
Dengan lolosnya pasangan tersebut, berarti peserta pilgub jatim menjadi 4 (empat) pasangan. Yaitu, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), Eggi Sudjana-M Sihat (Beres), Bambang DH-Said Abdullah (Bangsa) dan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawireja (Berkah). Sebelumnya, pasangan Berkah dicoret oleh KPUD Jatim karena dianggap tak memenuhi syarat dukungan. Belakangan putusan ini digugat ke DKPP dan dikabulkan.
Sebagaimana dikabarkan oleh sejumlah media nasional tentang keputusan yang disampaikan ketua KPU pusat Husni Kami Manik di kantor KPU Jakarta pada hari Rabu malam kemarin, dan tertuang pada Surat Keputusan KPU nomor 639/Kpts/KPU/tahun 2013.
Dengan keputusan tersebut, tentu juga cukup berpengaruh pada iklim politik pilgub di Kabupaten Tuban. Sebagaimana telah banyak dikabarkan bahwa pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) sudah sangat begitu dekat dan sering mengadakan kegiatan bersama jaringan Bupati dan Wakil Bupati Tuban yang notabene dari Nahdlotul Ulama dan PKB. Apakah dukungan PKB Jawa Timur kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawireja (Berkah) diikuti oleh DPC PKB Tuban, atau sebaliknya DPC PKB Tuban akan bersikukuh mendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan membelot dari kebijakan politik pusat, Jum’at (2/8/2013).
Seorang pengamat politik di Bumi Ronggolawe mengatakan, “Lolosnya Khofifah pada Pilgub Jatim 2013 ini tentunya akan sangat menarik, khususnya di lingkungan kaum hijau (NU dan PKB ;red). Kita lihat saja sikap politik PKB Tuban nanti bagaimana. Kekuatan Khofifah di Muslimat NU juga tidak dapat dipandang sebelah mata,” tutur Heri Wahono.
Sementara itu, pengamat politik Tuban yang lain mengatakan, “Lolosnya Khofifah ini perlu diwaspadai dan membutuhkan sikap yang benar – benar bijak dari para pemimpin golongan hijau di Tuban. Jika salah langkah, ini akan menimbulkan perpecahan dan konflik sosial politik di masyarakat Tuban,” ujar Sutrisno, yang juga berasal dari kaum Nahdliyin Tuban. (im)