[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban- Puluhan pelajar SMK Pelayaran Muhammadiyah dan SMK Pelayaran Kristen terlibat bentrok. Bentrokan antar pelajar pelayaran itu diduga dendam, Selasa (10/9).
Informasinya, sehari sebelumnya salah seorang siswa SMK Muhammadiyah dikeroyok sejumlah pelajar SMK Kristen Farming. Sehingga, pelajar SMK Muhammadiyah tidak terima dan ngluruk ke SMK Pelayaran yang ada di sebelah barat gedung DPRD Tuban, Jl Letda Soetjipto.
Semula pelajar SMK Pelayaran Muhammadiyah yang berjumlah puluhan itu datang menuju lokasi dengan menumpang truk tleler yang biasa melintas didepan sekolah mereka. Sesampainya di lokasi puluhan pelajar yang membawa batu kemudian turun dan secara tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap SMK Pelayaran Kristen Tuban.
Iptu Musa Bahtiar kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali), satuan lalulintas (Satlantas)Polres Tuban, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga sejumlah pelajar yang turun dari kendaraan tleler turun membawa batu menuju SMK Pelayaran Kristen Tuban. Dari laporan itu petugas jaga di pos lalulintas bunderan Patung Letda Soetjipto langsung menuju ke lokasi SMK Farming.
” Melihat kedatangan petugas, palajar yang terlibat penyerangan langsung kabur dan melarikan diri, beberapa berhasil kami amankan, ” kata Iptu Musa.
Selanjutnya,10 pelajar yang berhasil diamankan tersebut lagsung digiring petugas menuju pos polisi, kemudian diangkut ke Polres Tuban untuk dibina. “Selanjutnya orang tua pelajar ini akan kami panggil,” sambung Musa.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun crew, aksi penyerangan yang dilakukn pelajar ini adalah buntut kekesalan terhadap pelajar SMK pelayaran Kristen Tuban yang sebelumnya melakukan pengeroyokan terhadap salah satu teman mereka (SMK Pelayaran Muhamadyah Tuban). “ Kalau informasinya ini adalah jiwa korsa karena sebelumnya teman mereka ada yang dikeroyok, ahirnya mereka balas dendam,” terang Musa.
Sementara itu, hingga saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan karena ada informasi, saat penyerangan terjadi sejumlah pelajar membawa senjata tajam. Selain sejumlah batu yang masih berserakan di lokasi kejadian uasi penyerangan.” Kami masih melakukan penyelidikan, karena tadi informasi masyarakan ada yang membawa sajam, namun dari pemeriksaan sepuluh pelajar itu tidak kami temukan sajam,” pungkas Iptu Musa. (kim)
Pelajar Pelayaran yang diamankan pasca bentrok
Tuban- Puluhan pelajar SMK Pelayaran Muhammadiyah dan SMK Pelayaran Kristen terlibat bentrok. Bentrokan antar pelajar pelayaran itu diduga dendam, Selasa (10/9).
Informasinya, sehari sebelumnya salah seorang siswa SMK Muhammadiyah dikeroyok sejumlah pelajar SMK Kristen Farming. Sehingga, pelajar SMK Muhammadiyah tidak terima dan ngluruk ke SMK Pelayaran yang ada di sebelah barat gedung DPRD Tuban, Jl Letda Soetjipto.
Semula pelajar SMK Pelayaran Muhammadiyah yang berjumlah puluhan itu datang menuju lokasi dengan menumpang truk tleler yang biasa melintas didepan sekolah mereka. Sesampainya di lokasi puluhan pelajar yang membawa batu kemudian turun dan secara tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap SMK Pelayaran Kristen Tuban.
Iptu Musa Bahtiar kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali), satuan lalulintas (Satlantas)Polres Tuban, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga sejumlah pelajar yang turun dari kendaraan tleler turun membawa batu menuju SMK Pelayaran Kristen Tuban. Dari laporan itu petugas jaga di pos lalulintas bunderan Patung Letda Soetjipto langsung menuju ke lokasi SMK Farming.
” Melihat kedatangan petugas, palajar yang terlibat penyerangan langsung kabur dan melarikan diri, beberapa berhasil kami amankan, ” kata Iptu Musa.
Selanjutnya,10 pelajar yang berhasil diamankan tersebut lagsung digiring petugas menuju pos polisi, kemudian diangkut ke Polres Tuban untuk dibina. “Selanjutnya orang tua pelajar ini akan kami panggil,” sambung Musa.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun crew, aksi penyerangan yang dilakukn pelajar ini adalah buntut kekesalan terhadap pelajar SMK pelayaran Kristen Tuban yang sebelumnya melakukan pengeroyokan terhadap salah satu teman mereka (SMK Pelayaran Muhamadyah Tuban). “ Kalau informasinya ini adalah jiwa korsa karena sebelumnya teman mereka ada yang dikeroyok, ahirnya mereka balas dendam,” terang Musa.
Sementara itu, hingga saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan karena ada informasi, saat penyerangan terjadi sejumlah pelajar membawa senjata tajam. Selain sejumlah batu yang masih berserakan di lokasi kejadian uasi penyerangan.” Kami masih melakukan penyelidikan, karena tadi informasi masyarakan ada yang membawa sajam, namun dari pemeriksaan sepuluh pelajar itu tidak kami temukan sajam,” pungkas Iptu Musa. (kim)