Rabu, 02 Oktober 2013 03:25:42
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Dengan adanya penemuan sumur warga yang keluar kandungan minyak mentahnya yang berada di area persawahan milik warga Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Pemerintah Kabupaten Tuban akan segera turun tangan.
Dalam waktu dekat Pemkab Tuban melalui Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban akan segera meneliti potensi minyak mentah yang berada di area persawahn milik Sutaji, warga desa tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan minyak mentah yang berada di Sumur Kujung tersebut layak untuk dieksploitasi apa tidak.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh, Sulistiyadi, Kabag Humas Pemkab Tuban, Selasa (01/10/2013). Dia mengungkapkan bahwa memang di Desa Kujung, Kecamatan Widang tersebut ada sumur tua tinggalan Belanda sekitar tahun 1800-an. Sehingga, di daerah tersebut kemungkinan memiliki kandungan minyak mentah, namun, untuk diekploitasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Bagaimana kandungan minyaknya, berapa barel cadangan minyak mentah yang ada di perut bumi daerah Kujung itu, ini perlu penelitian lebih lanjut. Dalam waktu dekat akan kita lakukan penelitian," terang Sulistiyadi, Kabag Humas Pemkab Tuban.
Mantan Camat Kota Tuban itu menjelaskan, jika memang pada waktu dilakukan penelitian nanti memang ditemukan kandungan minyak yang berasal di sumur milik warga tersebut memenuhi syarat, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan eksploitasi di desa tersebut.
"Kalau memang cadangan minyaknya besar kemungkinan akan dilakukan eksploitasi. Tapi untuk proses eksploitasi masih memerlukan waktu lagi," lanjut Didit, panggilan akrab Sulistiyadi.
Sementara itu, seperti diberitakan kemarin, sebuah sumur yang berada di area persawahan dengan kedalaman 51 meter milik Sutaji (50), warga Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, keluar kandungan minyak mentahnya. Yang mana sumur tersebut oleh warga semestinya akan diambil airnya guna keperluan pengairan di sawah lantaran musim kemarau.[mut/but]
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Dengan adanya penemuan sumur warga yang keluar kandungan minyak mentahnya yang berada di area persawahan milik warga Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Pemerintah Kabupaten Tuban akan segera turun tangan.
Dalam waktu dekat Pemkab Tuban melalui Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban akan segera meneliti potensi minyak mentah yang berada di area persawahn milik Sutaji, warga desa tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan minyak mentah yang berada di Sumur Kujung tersebut layak untuk dieksploitasi apa tidak.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh, Sulistiyadi, Kabag Humas Pemkab Tuban, Selasa (01/10/2013). Dia mengungkapkan bahwa memang di Desa Kujung, Kecamatan Widang tersebut ada sumur tua tinggalan Belanda sekitar tahun 1800-an. Sehingga, di daerah tersebut kemungkinan memiliki kandungan minyak mentah, namun, untuk diekploitasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Bagaimana kandungan minyaknya, berapa barel cadangan minyak mentah yang ada di perut bumi daerah Kujung itu, ini perlu penelitian lebih lanjut. Dalam waktu dekat akan kita lakukan penelitian," terang Sulistiyadi, Kabag Humas Pemkab Tuban.
Mantan Camat Kota Tuban itu menjelaskan, jika memang pada waktu dilakukan penelitian nanti memang ditemukan kandungan minyak yang berasal di sumur milik warga tersebut memenuhi syarat, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan eksploitasi di desa tersebut.
"Kalau memang cadangan minyaknya besar kemungkinan akan dilakukan eksploitasi. Tapi untuk proses eksploitasi masih memerlukan waktu lagi," lanjut Didit, panggilan akrab Sulistiyadi.
Sementara itu, seperti diberitakan kemarin, sebuah sumur yang berada di area persawahan dengan kedalaman 51 meter milik Sutaji (50), warga Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, keluar kandungan minyak mentahnya. Yang mana sumur tersebut oleh warga semestinya akan diambil airnya guna keperluan pengairan di sawah lantaran musim kemarau.[mut/but]