[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro hingga Oktober 2013 ditemukan sebanyak 76 penderita. Jumlah itu bertambah menjadi 106 kasus pada November 2013 dan 26 di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang hanya 85 kasus. Sehingga akumulasi kasus HIV/AIDS di Bojonegoro sejak tahun 2012 hingga November 2013 mencapai 380 kasus.
Menurut Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Whenny Dyah, kasus ini tersebar di seluruh kecamatan kecuali Gondang dan Margomulyo. Dan paling banyak ditemukan di Kecamatan Dander. “Kasus HIV/AIDS di Dander sebanyak 12 kasus,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebagian besar penderita HIV/AIDS adalah usia produktif yaitu antara 20-49 tahun dengan penderita terbanyak adalah kalangan buruh kasar kemudian ibu rumah tangga.
Sementara, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tuban juga cenderung naik. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban hingga kini ditemukan 226 orang penderita HIV/AIDS dan 62 orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Tuban, Saiful Hadi, temuan kasus itu merupakan akumulasi sejak tahun 1990. “Tiap tahun kasus HIV/AIDS cenderung terus naik,” ujar Saiful Hadi.
Pihaknya menyatakan, meningkatnya kasus HIV/AIDS di Tuban diduga karena kebiasaan masyarakat Tuban yang senang merantau hingga ke luar negeri. Kuat dugaan orang-orang yang merantau ini sering berganti-ganti pasangan lalu menularkan penyakit itu pada istri di kampung halamannya.
Karena itu tidak heran, jika mereka yang terjangkit penyakit ini didominasi oleh para pekerja swasta seperti sopir, orang-orang yang berstatus sebagai Tenaga Kerja Indonesia, atau pekerja lapangan lainnya. Sedangkan sisanya adalah ibu rumah tangga, serta para pekerja seks komersial di Tuban.
Saiful menyebutkan, Dinkes menemukan para penderita baru penyakit mematikan itu tiap tahunnya. Pada tahun 2013 ditemukan 26 penderita HIV/AIDS baru di Tuban. Sedangkan, pada tahun 2012 ditemukan ada 35 penderita baru HIV/AIDS. Kendati demikian, jumlah penderita yang meninggal dalam dua tahun terakhir ini baru satu orang.
Untuk mencegah kenaikan kasus HIV/AIDS, Dinkes Kabupaten Tuban bersama instansi terkait gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kepada remaja maupun masyarakat umum. Penyuluhan ini terkait bahaya dan menghindari HIV/AIDS baik di lingkungan sekolah maupun tempat lainya seperti daerah rawan prostitusi…(Rik)
- See more at: [You must be registered and logged in to see this link.]
Tuban – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro hingga Oktober 2013 ditemukan sebanyak 76 penderita. Jumlah itu bertambah menjadi 106 kasus pada November 2013 dan 26 di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang hanya 85 kasus. Sehingga akumulasi kasus HIV/AIDS di Bojonegoro sejak tahun 2012 hingga November 2013 mencapai 380 kasus.
Menurut Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Whenny Dyah, kasus ini tersebar di seluruh kecamatan kecuali Gondang dan Margomulyo. Dan paling banyak ditemukan di Kecamatan Dander. “Kasus HIV/AIDS di Dander sebanyak 12 kasus,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebagian besar penderita HIV/AIDS adalah usia produktif yaitu antara 20-49 tahun dengan penderita terbanyak adalah kalangan buruh kasar kemudian ibu rumah tangga.
Sementara, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tuban juga cenderung naik. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban hingga kini ditemukan 226 orang penderita HIV/AIDS dan 62 orang di antaranya meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Tuban, Saiful Hadi, temuan kasus itu merupakan akumulasi sejak tahun 1990. “Tiap tahun kasus HIV/AIDS cenderung terus naik,” ujar Saiful Hadi.
Pihaknya menyatakan, meningkatnya kasus HIV/AIDS di Tuban diduga karena kebiasaan masyarakat Tuban yang senang merantau hingga ke luar negeri. Kuat dugaan orang-orang yang merantau ini sering berganti-ganti pasangan lalu menularkan penyakit itu pada istri di kampung halamannya.
Karena itu tidak heran, jika mereka yang terjangkit penyakit ini didominasi oleh para pekerja swasta seperti sopir, orang-orang yang berstatus sebagai Tenaga Kerja Indonesia, atau pekerja lapangan lainnya. Sedangkan sisanya adalah ibu rumah tangga, serta para pekerja seks komersial di Tuban.
Saiful menyebutkan, Dinkes menemukan para penderita baru penyakit mematikan itu tiap tahunnya. Pada tahun 2013 ditemukan 26 penderita HIV/AIDS baru di Tuban. Sedangkan, pada tahun 2012 ditemukan ada 35 penderita baru HIV/AIDS. Kendati demikian, jumlah penderita yang meninggal dalam dua tahun terakhir ini baru satu orang.
Untuk mencegah kenaikan kasus HIV/AIDS, Dinkes Kabupaten Tuban bersama instansi terkait gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kepada remaja maupun masyarakat umum. Penyuluhan ini terkait bahaya dan menghindari HIV/AIDS baik di lingkungan sekolah maupun tempat lainya seperti daerah rawan prostitusi…(Rik)
- See more at: [You must be registered and logged in to see this link.]