[You must be registered and logged in to see this image.]
“Jumlah itu terhitung sejak thun 90an, dan jmlahnya terus bertambah setiap tahunya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Saiful Hadi, Selasa (3/12).
Menurut Saiful, selama dua tahun terakhir terdapat 56 penderita HIV AIDS dan satu orang diantaranya telah meningal dunia. Tahun 2012 sebanyak 35 penderita ditemukan dan satu penderita diantaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun ini hingga November ini ditemukan 26 orang menderita HIV AIDS.” Sampai bulan ini kami belum mndapat laporan yag meninggal, kalau tahun lalu ada satu,,” kata Saiful.
Saiful menjelaskan, penderita HIV AIDS memang tidak mudah diketahui, karena penyakit ini memang tidak menampakan gejala seperti penyakin umumnya, bahkan hingga bertahun-tahun. Penyakit ini biasanya akan terdeteksi setelah penderitanya mengalami sakit parah yang sulit disembuhkan.” Penyakit ini tidak nampak, penderita bisa nampak sehat tanpa gajala,” jelasnya.
Selain itu lanjut Saiful, penderita penyakit HIV AIDS umunnya tidak mengetahui bahwa dirinya terjangkit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh (imun) tersebut sebelum dilakukan tes darah.
Dibanding tahun lalu, temun HIV AIDS di Kabupaten Tuban mmang menurun, namun, ini belum bisa dikatakan menurun secara pasti. Sebab bisa saja temuan HIV masih ada dalam kurun waktu dua bulan November -Desember ke depan.
” HIV itu dapat ditularkan melalui hubungan sex, dari suami ke istri atau sebaliknya. Salah satunya kena HIV pasanganya bisa saja terjangkit dan ini juga bisa menular ke anaknya,” papar dr Saiful.
Makanya, lanjut dia, penderita HIV AIDS rata-rata adalah mereka yag gemar melakukan hubungan sex dengan berganti-ganti pasangan.
“ Namun penularan tidak melalui cara itu saja, cara lain seperti penggunaan jarum suntik bergantian dengan penderita HIV maupun tranfusi darah dari penderita HIV ke orang yang sehat juga bisa terjadi,” lanjutnya.
Dinas Kesehatan sendiri, bersama instansi terkait telah gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kepada remaja maupun masyarakat umum, tentang bahaya dan menghindari HIV AIDS, baik di lingkungan sekolah maupun tempat lainya seperti daerah rawan prostitusi.
“Dengan sering melakukan sosialisasi kepada pelajar di sekolahan maupun masyarakat umum, kita harapkan penyakit yang masih belum ada obatnya ini bisa kita tekan penyebaranya, “ pungkas Saiful. (kim)
Kadinkes Tuban dr Saiful Hadi
Tuban -Hingga bulan November tahn 2013 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban mencatat sebanyak 206 penderita Human immunodeficiency virus/ Acquired immunodeficiency syndrome ( HIV /AIDS), dari jumlah tersebut 62 penderita dinyatakan meninggal dunia.“Jumlah itu terhitung sejak thun 90an, dan jmlahnya terus bertambah setiap tahunya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Saiful Hadi, Selasa (3/12).
Menurut Saiful, selama dua tahun terakhir terdapat 56 penderita HIV AIDS dan satu orang diantaranya telah meningal dunia. Tahun 2012 sebanyak 35 penderita ditemukan dan satu penderita diantaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun ini hingga November ini ditemukan 26 orang menderita HIV AIDS.” Sampai bulan ini kami belum mndapat laporan yag meninggal, kalau tahun lalu ada satu,,” kata Saiful.
Saiful menjelaskan, penderita HIV AIDS memang tidak mudah diketahui, karena penyakit ini memang tidak menampakan gejala seperti penyakin umumnya, bahkan hingga bertahun-tahun. Penyakit ini biasanya akan terdeteksi setelah penderitanya mengalami sakit parah yang sulit disembuhkan.” Penyakit ini tidak nampak, penderita bisa nampak sehat tanpa gajala,” jelasnya.
Selain itu lanjut Saiful, penderita penyakit HIV AIDS umunnya tidak mengetahui bahwa dirinya terjangkit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh (imun) tersebut sebelum dilakukan tes darah.
Dibanding tahun lalu, temun HIV AIDS di Kabupaten Tuban mmang menurun, namun, ini belum bisa dikatakan menurun secara pasti. Sebab bisa saja temuan HIV masih ada dalam kurun waktu dua bulan November -Desember ke depan.
” HIV itu dapat ditularkan melalui hubungan sex, dari suami ke istri atau sebaliknya. Salah satunya kena HIV pasanganya bisa saja terjangkit dan ini juga bisa menular ke anaknya,” papar dr Saiful.
Makanya, lanjut dia, penderita HIV AIDS rata-rata adalah mereka yag gemar melakukan hubungan sex dengan berganti-ganti pasangan.
“ Namun penularan tidak melalui cara itu saja, cara lain seperti penggunaan jarum suntik bergantian dengan penderita HIV maupun tranfusi darah dari penderita HIV ke orang yang sehat juga bisa terjadi,” lanjutnya.
Dinas Kesehatan sendiri, bersama instansi terkait telah gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan kepada remaja maupun masyarakat umum, tentang bahaya dan menghindari HIV AIDS, baik di lingkungan sekolah maupun tempat lainya seperti daerah rawan prostitusi.
“Dengan sering melakukan sosialisasi kepada pelajar di sekolahan maupun masyarakat umum, kita harapkan penyakit yang masih belum ada obatnya ini bisa kita tekan penyebaranya, “ pungkas Saiful. (kim)