[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban – Sekitar seratus nelayan dari Desa Karangagung, Kecamatan Palang, melakukan penghentian pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) desa setempat, Kamis (19/12). Mereka mendatangi operator alat berat yang tengah beroperasi. Selain itu, warga memaksa pekerja proyek supaya pekerjaan dihentikan, sebelum ada pembicaraan dan sosialisasi lagi terkait pembangunan PPI tersebut.
Aksi warga tersebut dipicu rasa tidak puas, karena nelayan merasa kalau pembangunan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pekerjaan proyek PPI tersebut terkesan asal-asalan, sehingga perahu mereka kerap mengalami kerusakan saat proyek dengan dana lebih dari Rp 3 Milyar tersebut tengah berlangsung.
”Sejak proyek itu dilaksanakan, banyak perahu nelayan mengalami kerusakan,” jelas Tikto (30), nelayan desa setempat.
Menurutnya, kontraktor yang ditunjuk Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban tidak melakukan pengerukan batu-batu dan pemecah ombak yang ada didaerah tersebut. Hal ini membuat perahu nelayan kerap tersangkut batu, karena kondisi air yang menjadi dangkal. ”Kami protes karena sekarang air menjadi dangkal, perahu nelayan yang mau ditambatkan menjadi rusak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban Sunarto saat menemui perwakilan warga mengungkapkan, dinas akan melakukan pendalaman area tambat perahu di Desa Karangagung, menyusul terjadinya protes nelayan pada pembangunan PPI tersebut. ”Kita akan meminta rekanan untuk melakukan pendalaman pada area PPI tersebut,” pungkasnya. (duc)
Tuban – Sekitar seratus nelayan dari Desa Karangagung, Kecamatan Palang, melakukan penghentian pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) desa setempat, Kamis (19/12). Mereka mendatangi operator alat berat yang tengah beroperasi. Selain itu, warga memaksa pekerja proyek supaya pekerjaan dihentikan, sebelum ada pembicaraan dan sosialisasi lagi terkait pembangunan PPI tersebut.
Aksi warga tersebut dipicu rasa tidak puas, karena nelayan merasa kalau pembangunan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pekerjaan proyek PPI tersebut terkesan asal-asalan, sehingga perahu mereka kerap mengalami kerusakan saat proyek dengan dana lebih dari Rp 3 Milyar tersebut tengah berlangsung.
”Sejak proyek itu dilaksanakan, banyak perahu nelayan mengalami kerusakan,” jelas Tikto (30), nelayan desa setempat.
Menurutnya, kontraktor yang ditunjuk Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban tidak melakukan pengerukan batu-batu dan pemecah ombak yang ada didaerah tersebut. Hal ini membuat perahu nelayan kerap tersangkut batu, karena kondisi air yang menjadi dangkal. ”Kami protes karena sekarang air menjadi dangkal, perahu nelayan yang mau ditambatkan menjadi rusak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban Sunarto saat menemui perwakilan warga mengungkapkan, dinas akan melakukan pendalaman area tambat perahu di Desa Karangagung, menyusul terjadinya protes nelayan pada pembangunan PPI tersebut. ”Kita akan meminta rekanan untuk melakukan pendalaman pada area PPI tersebut,” pungkasnya. (duc)