[You must be registered and logged in to see this image.]
Berita Surabaya - Robby Wijaya (35), Jalan Sidotopo Wetan Surabaya, akhrinya bisa ditangkap Anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Ternyata pria berprofesi sales ini adalah penyuplai sabu-sabu ke Agus, Sonhaji, dan Setiawan seorang tahanan Polrestabes Surabaya.
Kanit Idik I Satreskoba Polrestabes Surabaya AKP M Yasin mengatakan, Robby memiliki hubungan pertemanan sama Agus, Sonhaji dan Setiawan. Terungkapnya penyuplai sabu tahan ini membutuhkan waktu lama hingga Robby ditangkap di Jalan Kenjeran.
Sekadar diketahui bahwa untuk Agus cs usai diamankan dan mendekam, ternyata mereka bisa beraktifitas pesta sabu-sabu di balik deruji tahanan Polrestabes. Saat itu ketiganya sukses memasukkan sabu-sabu seberat dua gram ke tahanan, dengan dibungkus deterjen. Hingga aksinya terbongkar pada waktu mendapatkan pengiriman sabu kedua.
Waktu itu sabu-sabu dikirim sama seorang kurir, bernama Kadir. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Kadir tidak tahu apa-apa. Karena dia (Kadir) hanya diminta untuk mengantarkan sabun mandi dan detergen ke Agus.
Saat dilidik, sabu-sabu tersebut berasal dari Robby. Akhirnya petugas melakukan pengejaran, tetapi Robby sangat licin. Awalnya, ketika Kadir diamankan, polisi berusaha memancing Robby agar mengantarkan sabu-sabu.
"Sayang hasilnya lolos, sebab Robbyy menggetahui tindakan polisi kalau yang meminta sabu-sabu tersebut dari pihak saya (Polisi)," kata Yasin.
Sebenarnya Robby sudah dekat Polrestabes, dia telah berada di Jalan Indrapura. Karena ketahuan, Robby batal mengantarkan sabu-sabu tersebut.
Sepandai-pandainya, Robby akhirnya berhasil diamankan. Dari keterangan Robby ke petugas, semua transaksi dilakukan oleh Agus dan seseorang bernama Rendi. Mulai dari pemesanan hingga pembayaran melalui rekening istri Agus.
Rendi pulalah yang mengatur di mana barang itu diberikan pada Robby, dan selanjutnya harus diberikan pada Kadir. "Saya pernah bertemu dengan Rendi, tapi saat itu dia mengendarai motor, dan tidak melepas helmnya," kata Robby.
Rendi pulalah yang telah mengemas sabu-sabu tersebut di kemasan detergen. Robby hanya bertugas memberikannya pada Kadir dan mengantar ke tahanan.
Selama dua kali pengiraman sabu, Robby mengaku tidak mendapat apa-apa. "Saya tidak dapat apa-apa, dia teman baik saya, dan saya harus membalas kebaikannya," akui Robby.
Di pengiriman pertama, Robby mengaku tidak mengetahui jika itu adalah sabu-sabu. Baru di pengiriman kedua dia mengetahui apa yang diantarnya adalah sabu-sabu. Robby mengaku berani terlibat, karena Agus banyak membantu dia.
"Sejak saya kenal Agus, saya mengenal sabu-sabu. Karena itu saya akan membalas kebaikannya," tambah bapak empat anak itu.
Saat ditangkap, polisi menyita 1,52 gram sabu-sabu dari Robby. Selama ini, Robby adalah pemakai dan juga pengedar narkoba. "Saya hanya mau balas budi saja pada Agus," tambahnya.[gil/but]
Berita Surabaya - Robby Wijaya (35), Jalan Sidotopo Wetan Surabaya, akhrinya bisa ditangkap Anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Ternyata pria berprofesi sales ini adalah penyuplai sabu-sabu ke Agus, Sonhaji, dan Setiawan seorang tahanan Polrestabes Surabaya.
Kanit Idik I Satreskoba Polrestabes Surabaya AKP M Yasin mengatakan, Robby memiliki hubungan pertemanan sama Agus, Sonhaji dan Setiawan. Terungkapnya penyuplai sabu tahan ini membutuhkan waktu lama hingga Robby ditangkap di Jalan Kenjeran.
Sekadar diketahui bahwa untuk Agus cs usai diamankan dan mendekam, ternyata mereka bisa beraktifitas pesta sabu-sabu di balik deruji tahanan Polrestabes. Saat itu ketiganya sukses memasukkan sabu-sabu seberat dua gram ke tahanan, dengan dibungkus deterjen. Hingga aksinya terbongkar pada waktu mendapatkan pengiriman sabu kedua.
Waktu itu sabu-sabu dikirim sama seorang kurir, bernama Kadir. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Kadir tidak tahu apa-apa. Karena dia (Kadir) hanya diminta untuk mengantarkan sabun mandi dan detergen ke Agus.
Saat dilidik, sabu-sabu tersebut berasal dari Robby. Akhirnya petugas melakukan pengejaran, tetapi Robby sangat licin. Awalnya, ketika Kadir diamankan, polisi berusaha memancing Robby agar mengantarkan sabu-sabu.
"Sayang hasilnya lolos, sebab Robbyy menggetahui tindakan polisi kalau yang meminta sabu-sabu tersebut dari pihak saya (Polisi)," kata Yasin.
Sebenarnya Robby sudah dekat Polrestabes, dia telah berada di Jalan Indrapura. Karena ketahuan, Robby batal mengantarkan sabu-sabu tersebut.
Sepandai-pandainya, Robby akhirnya berhasil diamankan. Dari keterangan Robby ke petugas, semua transaksi dilakukan oleh Agus dan seseorang bernama Rendi. Mulai dari pemesanan hingga pembayaran melalui rekening istri Agus.
Rendi pulalah yang mengatur di mana barang itu diberikan pada Robby, dan selanjutnya harus diberikan pada Kadir. "Saya pernah bertemu dengan Rendi, tapi saat itu dia mengendarai motor, dan tidak melepas helmnya," kata Robby.
Rendi pulalah yang telah mengemas sabu-sabu tersebut di kemasan detergen. Robby hanya bertugas memberikannya pada Kadir dan mengantar ke tahanan.
Selama dua kali pengiraman sabu, Robby mengaku tidak mendapat apa-apa. "Saya tidak dapat apa-apa, dia teman baik saya, dan saya harus membalas kebaikannya," akui Robby.
Di pengiriman pertama, Robby mengaku tidak mengetahui jika itu adalah sabu-sabu. Baru di pengiriman kedua dia mengetahui apa yang diantarnya adalah sabu-sabu. Robby mengaku berani terlibat, karena Agus banyak membantu dia.
"Sejak saya kenal Agus, saya mengenal sabu-sabu. Karena itu saya akan membalas kebaikannya," tambah bapak empat anak itu.
Saat ditangkap, polisi menyita 1,52 gram sabu-sabu dari Robby. Selama ini, Robby adalah pemakai dan juga pengedar narkoba. "Saya hanya mau balas budi saja pada Agus," tambahnya.[gil/but]