[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Keberadaan tambang batu kapur yang tersebar di beberapa kecamatan Kabupaten Tuban rencananya akan dilakukan penutupan oleh Pemerintah.
Hal tersebut membuat warga yang berprofesi sebagai penambang batu kapur itu merasa resah, Jumat (03/01/2014).
Keresahan tersebut sangat beralasan, pasalnya ribuan warga yang berada di Kecamatan Semanding dan juga Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban mata pencariannya adalah menjadi penambang batu kapur sebagai bahan bangunan di area lahan milik Perhutani.
"Ini sudah bertahun-tahun kita jadi penambang batu kapur, selama ini tidak ada masalah. Kalau misalkan ini ditutup pasti banyak yang nganggur," terang Kasdi (42), penambang batu kapur asal Kecamatan Merakurak, Tuban.
Wacana penutupan ribuan hektar lahan batu kapur milik Perhutani yang dijadikan tambang oleh warga masyarakat tersebut akan dimulai pada awal tahun 2014 ini. Saat ini sejumlah warga yang biasanya melakukan penambanganpun masih tetap bertahan untuk beraktifitas.
"Kalau sampai ini jadi ditutup kita tidak tahu lagi harus bekerja apa, selama ini penghasilan saya ini ya dari ambil kumbung (batu kapur) mas. Terus nasib warga disini bagaiman, hampir semuanya jadi penambang," lanjut Marji (29), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Meski warga masyarakat tetap bertahan untuk melakukan penambangan batu kapur, namun sejumlah kendaraan yang akan mengangkut batu yang biasa digunakan untuk bangunan rumah itu tidak berani untuk mengambil batu kapur dari area lahan milik Perhutani itu.
"Ini sebagian masih ada nambang, tapi ini tidak ada pembeli yang berani masuk. Katanya kalau truknya masuk akan ditangkap, kita yang susah," keluh Aji, salah satu penambang kapur asal Kecamatan Semanding, Tuban.
Sementara itu, sejumlah titik lahan Perhutani yang dimanfaatkan oleh warga untuk lokasi penambangan itu berada di beberapa desa yang ada di Kecamatan Semanding dan Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Ribuan warga dari dua kecamatan itu mengandalkan penghasilan mereka dari lokasi tambang batu kapur yang akan ditutup itu.[mut/ted]
Tuban - Keberadaan tambang batu kapur yang tersebar di beberapa kecamatan Kabupaten Tuban rencananya akan dilakukan penutupan oleh Pemerintah.
Hal tersebut membuat warga yang berprofesi sebagai penambang batu kapur itu merasa resah, Jumat (03/01/2014).
Keresahan tersebut sangat beralasan, pasalnya ribuan warga yang berada di Kecamatan Semanding dan juga Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban mata pencariannya adalah menjadi penambang batu kapur sebagai bahan bangunan di area lahan milik Perhutani.
"Ini sudah bertahun-tahun kita jadi penambang batu kapur, selama ini tidak ada masalah. Kalau misalkan ini ditutup pasti banyak yang nganggur," terang Kasdi (42), penambang batu kapur asal Kecamatan Merakurak, Tuban.
Wacana penutupan ribuan hektar lahan batu kapur milik Perhutani yang dijadikan tambang oleh warga masyarakat tersebut akan dimulai pada awal tahun 2014 ini. Saat ini sejumlah warga yang biasanya melakukan penambanganpun masih tetap bertahan untuk beraktifitas.
"Kalau sampai ini jadi ditutup kita tidak tahu lagi harus bekerja apa, selama ini penghasilan saya ini ya dari ambil kumbung (batu kapur) mas. Terus nasib warga disini bagaiman, hampir semuanya jadi penambang," lanjut Marji (29), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Meski warga masyarakat tetap bertahan untuk melakukan penambangan batu kapur, namun sejumlah kendaraan yang akan mengangkut batu yang biasa digunakan untuk bangunan rumah itu tidak berani untuk mengambil batu kapur dari area lahan milik Perhutani itu.
"Ini sebagian masih ada nambang, tapi ini tidak ada pembeli yang berani masuk. Katanya kalau truknya masuk akan ditangkap, kita yang susah," keluh Aji, salah satu penambang kapur asal Kecamatan Semanding, Tuban.
Sementara itu, sejumlah titik lahan Perhutani yang dimanfaatkan oleh warga untuk lokasi penambangan itu berada di beberapa desa yang ada di Kecamatan Semanding dan Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Ribuan warga dari dua kecamatan itu mengandalkan penghasilan mereka dari lokasi tambang batu kapur yang akan ditutup itu.[mut/ted]