[You must be registered and logged in to see this image.]
Berita Tuban - Mahalnya harga dan juga sulitnya mencari pupuk yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban dimanfaatkan oleh sejumlah oknum yang tidak bertangungjawab untuk mengedarkan pupuk palsu terhadap para petani.
Hal itu terbukti, setelah sejumlah petani yang berada di Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban mendapatkan pupuk palsu dari penjual pupuk keliling dengan menggunakan kendaraan bak terbuka, Senin (13/01/2014).
Para petani mengaku terpaksa membeli pupuk kepada penjual keliling tersebut lantaran kesulitan mendapatkan pupuk pada musim tanam kali ini.Selain itu penjual pupuk palsu dengan cara keliling kampung itu menjual dengan harga lebih murah dari harga pupuk sekarang ini.
Seperti yang dialami oleh Tugur (52), seorang petani asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, ia telah membeli pupuk paslu tersebut sebanyak 10 sak. Pada saat membeli ia tidak curiga sama sekali jika pupuk tersebut kondisinya sangat berbeda dengan pupuk biasanya.
"Yang saya beli itu mereknya urea, kemasan maupun warna pupuknya sama persis dengan pupuk asli yang saya beli di toko pupuk. Tapi saat saya gunakan itu tidak mau hancur, biasanya kalau yang asli itu setelah dipakai mupuk langsung hilang atau hancur," terang Tugur, petani jagung asal desa tersebut.
Tugur mengaku tertarik untuk membeli pupuk dari pengecer yang tidak diketahui dari mana asalnya tersebut lantaran harganya yang sangat murah dari biasanya. Ia membeli pupuk urea dengan ukuran 50 kilogram tersebut dengan harga Rp 80.000 sedangkan di kios resmi harga pupuk mencapai Rp 120.000 per saknya.
''Kata orangnya pupuk itu dijual agak murah karena mengurangi stok pupuknya yang ada digudang. Ketika saya ditawari ya langsung beli karena murah kalau di toko satu saknya masih Rp 120 ribu," lanjutnya.
Kejadian serupa juga dialami oleh Wartono (58), petani lain yang juga warga desa tersebut, ia juga mendapatkan pupuk yang diduga palsu. Pasalnya, pupuk yang dia beli dari penjual keliling itu sangat keras dan tidak bisa hancur, selain itu saat dipegang tidak terasa dingin seperti pada umumnya pupuk urea.
Peredaran pupuk palsu tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Merakurak, Tuban saja. Sejumlah petani yang berada di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban juga mendapatkan pupuk palsu dari penjual keliling dengan menggunakan kendaraan bak terbuka.[mut/ted]