[You must be registered and logged in to see this image.] |
Rabu, 11 September 2013 09:21:33 WIB
Reporter : M Muthohar
Tuban - Aksi pemblokiran pintu masuk proyek PLTU Tuban yang dilakukan oleh para Security bersama dengan warga ring satu sekitar perusahaan tersebut masih berlanjut.
Sambil menunggu perundingan, warga masih menutup jalan masuk proyek itu, Rabu (11/09/2013).
Sejumlah warga dengan menggunakan sound sistem melakukan orasi tepat di depan pintu masuk proyek. Dalam orasinya mereka kesal dengan para kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut karena banyaknya warga luar daerah Tuban dan juga dari Negara China yang bekerja di situ, sedangkan warga lokal masih sedikit.
"Kenapa banyak orang luar daerah dan juga orang luar negeri yang ada di dalam, padahal warga sekitar juga mampu. Kami tidak cemburu tapi kami sangat marah sebagai warga asli," teriak Sabar, saat melakukan orasi di depan pintu masuk proyek PLTU itu.
Mereka juga menyatakan tidak mau diperbudak oleh warga asing di negerinya sendiri. Selama ini pihak dari pengerjaan proyek PLTU itu sendiri tidak memenuhi tuntutan warga jika warga masyarakat yang ada di sekitar lokasi melakukan aksi unjuk rasa dan melakukan protes.
"Ada perusahaan disini warga sekitar hanya dijadikan sebagai temeng saja. Kami minta untuk warga sekitar dipekerjakan, jika tidak bisa untuk dipekerjakan sekalian tidak ada PLTU di desa kami juga tidak apa-apa," lanjut Sabar, sambing mengebu-gebu melakukan orasi itu.
Aksi pemblokiran pintu masuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tersebut masuk dilakukan oleh sejumlah warga, hingga ada kesepatan antara pihak proyek PLTU dengan perwakilan warga dari lima desa sekitar PLTU yang melakukan koordinasi terkait tuntutan warga di dalam lokasi proyek.
Sementara itu, untuk sebagian pekerja dan juga kendaraan proyek yang tertahan di luar pintu masuk masih menunggu di depan pintu untuk masuk kerja, namun sebagian pekerja sudah ada yang balik pulang dan membatalkan untuk bekerja.[mut/ted]