Tuban – Tiga Jamaah Haji asal Kabupaten Tuban belum bisa pulang karena sakit. Para tamu Allah SWT ini dikarenakan masih mengalami sakit. Sehingga belum dapat pulang seperti para jama’ah haji lainya.
[You must be registered and logged in to see this image.]
ANTRI : Proses pengambilan barang jama’ah haji saat pemulangan
ANTRI : Proses pengambilan barang jama’ah haji saat pemulangan
Diantaranya adalah Hj. Eko Utami (64), warga Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban mengalami sakit jantung lemah. H. Kusnan (63), warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang mendertia sakit asam lambung akut. Dan Tuminah (70) warga Dusun Gedangan, Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang mengalami sesak nafas dan paru-paru lemah.
Mereka belum bisa pulang ke rumahnya, dikarenakan masih membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit haji, Surabaya. Bahkan saat pemulangan untuk Kloter 4 dan 5, Jamaah Haji Kabupaten Tuban di Kompi Senapan C, Tuban, Selasa (22/10/2013) malam masih belum pulang.
Salah satu keluarga Jamaah Haji, Kacung Sucahyono (36) waga Dusun Gedangan, Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban saat ditemui di lokasi penjemputan mengatakan pihaknya sudah mengambil koper milik ibunya yang masih sakit itu.
Untuk pengambilan di rumah sakit, pihak keluarga dipersilahkan mengambil sendiri. “Saya juga baru tahu sore tadi ( Selasa 22/10/2013) saat pemulangan untuk Kloter 4. Katanya ibu sakit dan harus dirawat dulu, ” katanya.
Kasi Haji dan Umroh, Kementrian Agama (Kemenag) Tuban, Siti Maulidiyah saat dikonfirmasi di lokasi penjemputan jamaah haji, Rabu (23/10/2013) dini hari mengatakan bahwa ada 3 jamaah haji yang masih berada di rumah sakit haji.
Mereka memang sudah mengalami sakit sejak beribadah di tanah suci. Sakit yang dideritanya merupakan sakit akibat lemah fungsi tubuh. Ada yang jantung, asam lambung dan paru-paru.
Sebelum pemulangan ke Indonesia, ketiganya juga sudah pernah dirawat di rumah sakit Jeddah, Arab Saudi. Namun saat pelaksanaan haji berlangsung (hari tasyrik) bisa melaksanakan rukun haji. Dalam prakteknya, pihak Mutowif atau pembantu perjalanan haji sudah memberikan cara ibadah yang ringan.
Ditanya kepulangan ke rumah masing-masing, Maulidiyah menjelaskan bahwa pengobatan akan dilaksanakan sampai jamaah haji sehat. Pemulangan akan dikoordinasikan dengan pihak keluarga masing-masing.
“Barang bawaan sudah kami bawa pulang, keluarga sudah kami laporkan. Memang 3 orang ini awalnya sudah sakit, diduga karena aktifitas padat dan stamina menurun. Namun disana (Mekkah) sudah ada perawatan intensif. Ada 10 bus dari kita dan 2 bantuan dari Semen Gresik dan 5 truk untuk bawa barang bawaan jama’ah,” katanya. (han)