[You must be registered and logged in to see this image.]
1700 siswa-siswi dari berbagai jenjang sekolah di Kabupaten Tuban berkompetisi menggambar motif batik Tuban di kawasan Pantai Boom, Minggu (17/11/2013) pagi.
TUBAN – Sekitar 1700 siswa-siswi dari berbagai jenjang sekolah di Kabupaten Tuban berkumpul di kawasan Pantai Boom, Minggu (17/[url=forum.ceaster.com]11[/url]/2013) pagi. Saat itu para pelajar tengah berkompetisi menggambar motif batik Tuban sesuai khayalan mereka.
Khayalan motif batik para pelajar ini nyatanya memang sangat luas. Ketika itu mereka ada yang menggambarkan cumi-cumi, perahu, bahkan ada yang menggambar burung merak seperti milik Bagyo (12), siswa kelas VI SD Plumpang 1, Kecamatan Plumpang.
Bocah asal Kecamatan Plumpang ini menggambar burung merak di kertas seukuran A4, lalu disampingnya diberi lekukan-lekukan simetris yang membujur miring. Setelah ini dia mewarnainya dengan warna hitam, merah dan kuning. “Bagus kan gambarnya,” kata Bagyo sambil tersenyum.
Kendati demikian, burung merak bukanlah burung yang berasal dari Tuban. Burung yang nama latinnya Pavo Muticus ini merupakan burung yang biasa hidup di pegunungan tropis, bukan di daerah pesisir, seperti Tuban. “Saya gambarnya karena bulunya ada di reog-reog dan itu bagus,” katanya.
Pengakuan Bagyo ini belum seberapa. Rida Apriliana (12), peserta yang lain dari siswi kelas 6 SD Negeri Sukolilo 2, Kota Tuban ini malah tidak tahu motif batik apa yang sedang digambarnya. Saat itu dia hanya berhati-hati menekan pensil ke atas kertas, menggambar pola lekung batik yang simetris, lalu mewarnainya dengan crayon warna biru.
“Saya gak tahu ini gambar apa. Saya belajarnya dari kakak yang senang menggambar batik. Kata dia, batik itu seperti ini, bergelombang. Mirip awan,” akunya.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein usai melihat batik-batik karya siswa tidak heran jika para pelajar masih sedikit yang mengetahui motif Batik Tuban itu seperti apa. Alasannya kegiatan ini memang untuk memperkenalkan batik di kalangan pelajar, serta lomba ini memang tidak ada tema yang diharuskan oleh para panitia.
Alasan lain karena disekolah-sekolah mereka batik tidak diperkenalkan begitu dalam. Mereka hanya sekedar tahu jika di Tuban itu terdapat Batik jenis Gedog, jenis Karang, serta jenis Bongkol.
“Tadi saya lihat ada juga yang menggambar pohon Siwalan. Beragam memang hasilnya, dan ini adalah salah satu terobosan baru dalam mengenalkan kebudayaan Tuban. Saya harap tiap tahun bisa dilanjutkan,” kata pria yang juga menjadi Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tuban ini.
Noor mengatakan lomba ini juga akan menambah 200 koleksi motif batik Tuban, namun sayang ia belum merinci satu persatu motif apa yang telah menjadi koleksi batik Tuban kini.
Kendati demikian, melalui ketua pelaksana lomba motif batik ini, Bambang Edi S, batik tuban itu selalu tampil sederhana dan elegan. “Batik Tuban itu terdiri dari tiga warna. Misalnya hitam, merah dan putih,” kata pria yang menjadi pengawas pendidikan di Tuban ini.
“Temanya juga selalu menggambarkan kehidupan Tuban sendiri, seperti daun yang lepek karena diterpa angin. Pohon atau daun siwalan, dan masih banyak tema lagi,” lanjutnya.
Ia mengatakan melalui lomba ini tema-tema motif telah muncul, misalnya saja anak yang menggambar batik dengan motif cumi-cumi. Ini adalah hal yang baru bagi batik Tuban, sebab selama ini tema batik di Tuban berisi tentang tumbuhan.
1700 siswa-siswi dari berbagai jenjang sekolah di Kabupaten Tuban berkompetisi menggambar motif batik Tuban di kawasan Pantai Boom, Minggu (17/11/2013) pagi.
TUBAN – Sekitar 1700 siswa-siswi dari berbagai jenjang sekolah di Kabupaten Tuban berkumpul di kawasan Pantai Boom, Minggu (17/[url=forum.ceaster.com]11[/url]/2013) pagi. Saat itu para pelajar tengah berkompetisi menggambar motif batik Tuban sesuai khayalan mereka.
Khayalan motif batik para pelajar ini nyatanya memang sangat luas. Ketika itu mereka ada yang menggambarkan cumi-cumi, perahu, bahkan ada yang menggambar burung merak seperti milik Bagyo (12), siswa kelas VI SD Plumpang 1, Kecamatan Plumpang.
Bocah asal Kecamatan Plumpang ini menggambar burung merak di kertas seukuran A4, lalu disampingnya diberi lekukan-lekukan simetris yang membujur miring. Setelah ini dia mewarnainya dengan warna hitam, merah dan kuning. “Bagus kan gambarnya,” kata Bagyo sambil tersenyum.
Kendati demikian, burung merak bukanlah burung yang berasal dari Tuban. Burung yang nama latinnya Pavo Muticus ini merupakan burung yang biasa hidup di pegunungan tropis, bukan di daerah pesisir, seperti Tuban. “Saya gambarnya karena bulunya ada di reog-reog dan itu bagus,” katanya.
Pengakuan Bagyo ini belum seberapa. Rida Apriliana (12), peserta yang lain dari siswi kelas 6 SD Negeri Sukolilo 2, Kota Tuban ini malah tidak tahu motif batik apa yang sedang digambarnya. Saat itu dia hanya berhati-hati menekan pensil ke atas kertas, menggambar pola lekung batik yang simetris, lalu mewarnainya dengan crayon warna biru.
“Saya gak tahu ini gambar apa. Saya belajarnya dari kakak yang senang menggambar batik. Kata dia, batik itu seperti ini, bergelombang. Mirip awan,” akunya.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein usai melihat batik-batik karya siswa tidak heran jika para pelajar masih sedikit yang mengetahui motif Batik Tuban itu seperti apa. Alasannya kegiatan ini memang untuk memperkenalkan batik di kalangan pelajar, serta lomba ini memang tidak ada tema yang diharuskan oleh para panitia.
Alasan lain karena disekolah-sekolah mereka batik tidak diperkenalkan begitu dalam. Mereka hanya sekedar tahu jika di Tuban itu terdapat Batik jenis Gedog, jenis Karang, serta jenis Bongkol.
“Tadi saya lihat ada juga yang menggambar pohon Siwalan. Beragam memang hasilnya, dan ini adalah salah satu terobosan baru dalam mengenalkan kebudayaan Tuban. Saya harap tiap tahun bisa dilanjutkan,” kata pria yang juga menjadi Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tuban ini.
Noor mengatakan lomba ini juga akan menambah 200 koleksi motif batik Tuban, namun sayang ia belum merinci satu persatu motif apa yang telah menjadi koleksi batik Tuban kini.
Kendati demikian, melalui ketua pelaksana lomba motif batik ini, Bambang Edi S, batik tuban itu selalu tampil sederhana dan elegan. “Batik Tuban itu terdiri dari tiga warna. Misalnya hitam, merah dan putih,” kata pria yang menjadi pengawas pendidikan di Tuban ini.
“Temanya juga selalu menggambarkan kehidupan Tuban sendiri, seperti daun yang lepek karena diterpa angin. Pohon atau daun siwalan, dan masih banyak tema lagi,” lanjutnya.
Ia mengatakan melalui lomba ini tema-tema motif telah muncul, misalnya saja anak yang menggambar batik dengan motif cumi-cumi. Ini adalah hal yang baru bagi batik Tuban, sebab selama ini tema batik di Tuban berisi tentang tumbuhan.