[You must be registered and logged in to see this image.]
Patung Airlangga yang ditemukan disebuah gua, yang oleh masyarakat disebut Gamping Gempal itu berukuran sekitar 10 centi meter (cm). Diduga patung Airlangga tersebut adalah tanda pengenal pejabat pada masa Raja Airlangga. ”Arca ini pada zaman Raja Airlangga digunakan sebagai tanda utusan oleh pejabat kerajaan. Kalau saat ini seperti tanda pengenal atau tanda perintah,” ujar Satria Angga penemu arca tersebut kepada crew, Minggu (1/12).
Menurutnya, arca Airlangga tersebut terbuat dari tembaga. Selain itu, arca tersebut diduga dibuat dengan cara dipahat. Pasalnya, bentuk arca tersebut tidak simetris. Sehingga, diduga kuat arca tersebut benar-benar telah ada pada zaman Raja Airlangga pada sekitar abad ke-XII. ”Kita dapatkan benda purbakala ini melalui riset dan petunjuk-petunjuk benda-benda tinggalan sejarah yang telah ada ditempat ini,” tandasnya.
Lebih lanjut Angga mengatakan, selain arca Airlangga dia juga menemukan linggar yoni. Benda tersebut ditemukan tidak jauh dari air terjun Banyu Langse. Linggar yoni pada zaman kerajaan hindu digunakan sebagai perlengkapan meditasi atau bertapa. Linggar yoni tersebut terbuat dari batu. ”Linggar yoni ini kami ketemukan menjadi satu sudah berpasangan,” tuturnya.
Menurutnya, linggar tersebut berbentuk tegak dan tinggi yang melambangkan phallus (penis) atau kemaluan Batara Siwa. Sedangkan, Yoni berbentuk lumpang. Berarti bagian, tempat, atau kandungan untuk melahirkan. Kata ini mempunyai banyak arti di antaranya sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air, dan lain-lain. Yoni juga jadi simbol alat kelamin wanita.
”Lingga dan Yoni merupakan lambang kesuburan dan bagian dari perlengkapan pemujaan dewa-dewi kesuburan. Sedangkan Lumpang merupakan peralatan untuk wadah menumbuk yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (duc)
Patung kuno ditemukan di Boto, Semanding
Tuban – Benda purbakala kembali ditemukan di Desa Boto Kecamatan Semanding. Setelah beberapa pekan yang lalu di desa setempat ditemukan batu bata yang diduga tinggalan kerajaan Majapahit, kali ini di Desa Boto kembali ditemukan arca Raja Airlangga dan Lingga Yoni.Patung Airlangga yang ditemukan disebuah gua, yang oleh masyarakat disebut Gamping Gempal itu berukuran sekitar 10 centi meter (cm). Diduga patung Airlangga tersebut adalah tanda pengenal pejabat pada masa Raja Airlangga. ”Arca ini pada zaman Raja Airlangga digunakan sebagai tanda utusan oleh pejabat kerajaan. Kalau saat ini seperti tanda pengenal atau tanda perintah,” ujar Satria Angga penemu arca tersebut kepada crew, Minggu (1/12).
Menurutnya, arca Airlangga tersebut terbuat dari tembaga. Selain itu, arca tersebut diduga dibuat dengan cara dipahat. Pasalnya, bentuk arca tersebut tidak simetris. Sehingga, diduga kuat arca tersebut benar-benar telah ada pada zaman Raja Airlangga pada sekitar abad ke-XII. ”Kita dapatkan benda purbakala ini melalui riset dan petunjuk-petunjuk benda-benda tinggalan sejarah yang telah ada ditempat ini,” tandasnya.
Lebih lanjut Angga mengatakan, selain arca Airlangga dia juga menemukan linggar yoni. Benda tersebut ditemukan tidak jauh dari air terjun Banyu Langse. Linggar yoni pada zaman kerajaan hindu digunakan sebagai perlengkapan meditasi atau bertapa. Linggar yoni tersebut terbuat dari batu. ”Linggar yoni ini kami ketemukan menjadi satu sudah berpasangan,” tuturnya.
Menurutnya, linggar tersebut berbentuk tegak dan tinggi yang melambangkan phallus (penis) atau kemaluan Batara Siwa. Sedangkan, Yoni berbentuk lumpang. Berarti bagian, tempat, atau kandungan untuk melahirkan. Kata ini mempunyai banyak arti di antaranya sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air, dan lain-lain. Yoni juga jadi simbol alat kelamin wanita.
”Lingga dan Yoni merupakan lambang kesuburan dan bagian dari perlengkapan pemujaan dewa-dewi kesuburan. Sedangkan Lumpang merupakan peralatan untuk wadah menumbuk yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (duc)