Berita Tuban - Kapal pesiar asal Australia terdampar di Pantai Jenu, tepatnya di Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Tuban. Tak ayal kapal yang terdampar milik warga asing itu jadi tontonan warga. Diduga kapal dari pelabuhan Surabaya yang akan bergerak menuju Singapura tersebut mengalami kerusakan mesin, Jumat (06/12/2013).
Hingga saat ini belum diketahui siapa pemilik kapal tersebut, sebab kapal berbahan campuran kayu, fiberglass, dan alumunium itu telah kosong ditinggal awak kapalnya. Kapal itu kemudian menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran dengan bentuknya yang cukup unik.“Kapal ini sudah seminggu ada disini. Pemiliknya dua orang bule laki-laki yang tinggi besar. Kulitnya agak kemerah-merahan,” kata Rinatul Mufadilah (14), warga setempat.
Gadis yang masih duduk di kelas dua Madrasah Tsanawiyah ini bercerita saat pertama kali ditemukan, kondisi kapal tidak seperti sekarang yang kosong. Mesin kapal juga masih menempel serta barang bawaan awak kapal masih ada.”Pemiliknya sempat tinggal disini dua sampai tiga harian. Ya, berbaur dengan warga. Satunya bisa bahasa Indonesia,satunya lagi tidak bisa,” cerita anak perempua yang melihat bersama dua adiknya ini.
Rinatul mengaku pemilik kapal sempat bercerita kalau kapal itu sebenarnya rakitan dari Surabaya. Kapal tersebut juga pernah berlayar ke Bali sebelum berlayar ke Singapura dari Surabaya.“Kata mereka saat berlayar ke Singapura, dua mesin kapal itu rusak. Mereka lalu terdampar disini,” ungkap Rinatul.
Tidak ada keterangan pasti dari pemilik kapal, mengapa kapal itu ditinggal begitu saja. Namun Wakapolsek Jenu Iptu Kusndar mengatakan, pemilik kapal sudah berada di Surabaya untuk mencari onderdil kapal yang rusak.“Barang-barang kapal sudah dibawa pemiliknya, rencananya tujuh bulan lagi mereka akan kembali ke sini (Tuban),” kata Kusnadar.
Hingga saat ini belum diketahui siapa pemilik kapal tersebut, sebab kapal berbahan campuran kayu, fiberglass, dan alumunium itu telah kosong ditinggal awak kapalnya. Kapal itu kemudian menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran dengan bentuknya yang cukup unik.“Kapal ini sudah seminggu ada disini. Pemiliknya dua orang bule laki-laki yang tinggi besar. Kulitnya agak kemerah-merahan,” kata Rinatul Mufadilah (14), warga setempat.
Gadis yang masih duduk di kelas dua Madrasah Tsanawiyah ini bercerita saat pertama kali ditemukan, kondisi kapal tidak seperti sekarang yang kosong. Mesin kapal juga masih menempel serta barang bawaan awak kapal masih ada.”Pemiliknya sempat tinggal disini dua sampai tiga harian. Ya, berbaur dengan warga. Satunya bisa bahasa Indonesia,satunya lagi tidak bisa,” cerita anak perempua yang melihat bersama dua adiknya ini.
Rinatul mengaku pemilik kapal sempat bercerita kalau kapal itu sebenarnya rakitan dari Surabaya. Kapal tersebut juga pernah berlayar ke Bali sebelum berlayar ke Singapura dari Surabaya.“Kata mereka saat berlayar ke Singapura, dua mesin kapal itu rusak. Mereka lalu terdampar disini,” ungkap Rinatul.
Tidak ada keterangan pasti dari pemilik kapal, mengapa kapal itu ditinggal begitu saja. Namun Wakapolsek Jenu Iptu Kusndar mengatakan, pemilik kapal sudah berada di Surabaya untuk mencari onderdil kapal yang rusak.“Barang-barang kapal sudah dibawa pemiliknya, rencananya tujuh bulan lagi mereka akan kembali ke sini (Tuban),” kata Kusnadar.