Jum'at, 20 Desember 2013 09:12:18
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Akibat luapan banjir dari Bengawan Solo, empat desa di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban masih terisolir. Meski begitu, sampai Jumat (20/12/2013) pagi ini, sejumlah warga enggan untuk mengungsi.
Dari data yang dihimpun beritajatim.com, empat desa yang terisolir itu adalah Desa Ngadirejo, Desa Kanorrejo, Desa Karangtinoto dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Ketinggian air di desa tersebut mencapai sekitar 1,5 meter.
"Kalau di dalam rumah sekarang ini masih bervariasi, ada juga yang airnya sampai satu meter. Tapi ini sebagian warga tetap bertahan," ujar Ali, salah satu warga Desa Kanorrejo, Kecamatan Rengel, Tuban yang menjadi korban banjir.
Sebagian warga nekat bertahan lantaran untuk menjaga harta bendanya supaya tidak ada yang hilang. Mereka rata-rata membuat angkringan di dalam rumah untuk tempat tidur dan juga barang-barang lainnya supaya tidak tenggelam banjir luapan Bengawan Solo itu.
"Kalau untuk makan kita ya kesulitan, soalnya mau masak tidak bisa. Biasanya ada kerabat yang ngirim makanan," lanjut warga lain.
Selian itu, akibat terisolir aktivitas warga di empat desa tersebut juga lumpuh baik di bidang pertanian maupun yang lainnya. Pasalnya warga tidak bisa keluar desa kecuali dengan menggunakan perahu lantaran akses jalan desa terputus banjir.
Sementara itu, meski telah lima hari terisolir para korban banjir yang ada di empat desa tersebut belum mendapatkan bantuan apapun dari pihak pemerintah Kabupaten Tuban. Sehingga dikhawatirkan para korban banjir akan mengalami kehabisan bekal dan stok makanan jika banjir tidak kunjung surut.
Hingga saat ini, kondisi air luapan banjir Bengawan Solo tersebut masuk merendam empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang berada dibantaran sungai tersebut. Namun kondisi banjir terparah berada di Kecamatan Rengel dan Plumpang, ribuan rumah warga dan fasilitas umum, area persawahan serta ruas jalan terendam air. [mut/but]
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Akibat luapan banjir dari Bengawan Solo, empat desa di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban masih terisolir. Meski begitu, sampai Jumat (20/12/2013) pagi ini, sejumlah warga enggan untuk mengungsi.
Dari data yang dihimpun beritajatim.com, empat desa yang terisolir itu adalah Desa Ngadirejo, Desa Kanorrejo, Desa Karangtinoto dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Ketinggian air di desa tersebut mencapai sekitar 1,5 meter.
"Kalau di dalam rumah sekarang ini masih bervariasi, ada juga yang airnya sampai satu meter. Tapi ini sebagian warga tetap bertahan," ujar Ali, salah satu warga Desa Kanorrejo, Kecamatan Rengel, Tuban yang menjadi korban banjir.
Sebagian warga nekat bertahan lantaran untuk menjaga harta bendanya supaya tidak ada yang hilang. Mereka rata-rata membuat angkringan di dalam rumah untuk tempat tidur dan juga barang-barang lainnya supaya tidak tenggelam banjir luapan Bengawan Solo itu.
"Kalau untuk makan kita ya kesulitan, soalnya mau masak tidak bisa. Biasanya ada kerabat yang ngirim makanan," lanjut warga lain.
Selian itu, akibat terisolir aktivitas warga di empat desa tersebut juga lumpuh baik di bidang pertanian maupun yang lainnya. Pasalnya warga tidak bisa keluar desa kecuali dengan menggunakan perahu lantaran akses jalan desa terputus banjir.
Sementara itu, meski telah lima hari terisolir para korban banjir yang ada di empat desa tersebut belum mendapatkan bantuan apapun dari pihak pemerintah Kabupaten Tuban. Sehingga dikhawatirkan para korban banjir akan mengalami kehabisan bekal dan stok makanan jika banjir tidak kunjung surut.
Hingga saat ini, kondisi air luapan banjir Bengawan Solo tersebut masuk merendam empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang berada dibantaran sungai tersebut. Namun kondisi banjir terparah berada di Kecamatan Rengel dan Plumpang, ribuan rumah warga dan fasilitas umum, area persawahan serta ruas jalan terendam air. [mut/but]