[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban-Hujan deras dengan intensitas tinggi yang turun sejak sepekan terakhir ini menyebabkan air Bengawan Solo meluap dan mengenangi sedikitnya 9 desa di wilayah Kabupaten Tuban. Sembilan desa itu meliputi, Desa Kebomlati dan Desa Kedungrejo, Kecamatan Plumpang. Desa Ngadipura, Kecamatan Widang. Sementara di Kecamatan Rengel meliputi Desa Ngadirejo, Desa Sawahan, Desa Tambakrejo, Desa Karangtinoto, Desa Bulurejo dan Desa Kanorrejo.
Luapan air Bengawan Solo sejak Minggu (15/12) sudah mulai menggenangi lahan pertanian dan pekarangan rumah warga. Jalan-jalan desa juga sudah banyak yang tergenang. Dan Sejak Senin (16/12) air malah sudah memasuki rumah-rumah warga di desa-desa yang ada di bantaran Bengawan Solo. Ketinggian air yang merendam air pemukiman warga itu hingga sudah ada yang mencapai satu meter.
“Kalau airnya itu sudah mulai naik sejak kemarin, tapi baru muleber ke pemukiman pagi tadi. Ini di dalam rumah ketinggian airnya sudah hampir satu meter mas,” terang Sulastri, salah satu warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, yang rumahnya menjadi korban banjir itu.
Sejumlah warga dari desa tersebut yang rumahnya mulai terendam banjir mengevakuasi barang-barang berharga miliknya ke tempat yang lebih aman. Sehingga barang mereka tidak rusak dan masih bisa digunakan lagi meski rumah mereka terendam banjir.
“Sebagian ternak ini juga sudah ada yang diungsikan, tapi kalau orangnya jarang yang ngungsi mas. Soalnya sudah biasa banjir seperti ini,” lanjutnya.
Sementara itu, akibat luapan air dari Bengawan Solo itu membuat sejumlah akses jalan antara desa yang ada di Kecamatan Rengel, Tuban itu terputus. Sehingga hal itu membuat aktivitas warga terganggu dan harus menggunakan perahu untuk bepergian.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Joko Ludiyono mengatakan, banjir luapan Bengawan Solo sudah melanda sejumlah wilayah, diantaranya, Kecamatan Rengel, Plumpang, Soko, dan Widang. “Kami masih terus memantau dan mendata sejumlah yang sudah terjadi banjir,” terang Joko. (ros)
Tuban-Hujan deras dengan intensitas tinggi yang turun sejak sepekan terakhir ini menyebabkan air Bengawan Solo meluap dan mengenangi sedikitnya 9 desa di wilayah Kabupaten Tuban. Sembilan desa itu meliputi, Desa Kebomlati dan Desa Kedungrejo, Kecamatan Plumpang. Desa Ngadipura, Kecamatan Widang. Sementara di Kecamatan Rengel meliputi Desa Ngadirejo, Desa Sawahan, Desa Tambakrejo, Desa Karangtinoto, Desa Bulurejo dan Desa Kanorrejo.
Luapan air Bengawan Solo sejak Minggu (15/12) sudah mulai menggenangi lahan pertanian dan pekarangan rumah warga. Jalan-jalan desa juga sudah banyak yang tergenang. Dan Sejak Senin (16/12) air malah sudah memasuki rumah-rumah warga di desa-desa yang ada di bantaran Bengawan Solo. Ketinggian air yang merendam air pemukiman warga itu hingga sudah ada yang mencapai satu meter.
“Kalau airnya itu sudah mulai naik sejak kemarin, tapi baru muleber ke pemukiman pagi tadi. Ini di dalam rumah ketinggian airnya sudah hampir satu meter mas,” terang Sulastri, salah satu warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, yang rumahnya menjadi korban banjir itu.
Sejumlah warga dari desa tersebut yang rumahnya mulai terendam banjir mengevakuasi barang-barang berharga miliknya ke tempat yang lebih aman. Sehingga barang mereka tidak rusak dan masih bisa digunakan lagi meski rumah mereka terendam banjir.
“Sebagian ternak ini juga sudah ada yang diungsikan, tapi kalau orangnya jarang yang ngungsi mas. Soalnya sudah biasa banjir seperti ini,” lanjutnya.
Sementara itu, akibat luapan air dari Bengawan Solo itu membuat sejumlah akses jalan antara desa yang ada di Kecamatan Rengel, Tuban itu terputus. Sehingga hal itu membuat aktivitas warga terganggu dan harus menggunakan perahu untuk bepergian.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Joko Ludiyono mengatakan, banjir luapan Bengawan Solo sudah melanda sejumlah wilayah, diantaranya, Kecamatan Rengel, Plumpang, Soko, dan Widang. “Kami masih terus memantau dan mendata sejumlah yang sudah terjadi banjir,” terang Joko. (ros)