[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Sutrisno pastikan banjir yang merendam sejumlah sekolah di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tidak akan mengurangi waktu belajar siswa. Sebab saat ini siswa sudah selesai melaksanakan ujian ahir semester dan belum masuk efektif. Selain itu persiapan ujian negara (UN) juga masih cukup waktu.
Seperti diketahui, banjir luapan sungai Bengawan Solo telah merendam sedikitnya 6 desa di Kecamatan Rengel. Pemukiman warga, lahan pertanian, fasilitas ibadah juga sejumlah gedung sekolah terendam air banjir. “Alhamdulillah, untuk belajar siswa tidak akan terganggu. Sebab mereka telah menyelesaikan ujian ahir semester dan saat ini sedang proses pengolahan hasil semester,” kata Kadispora Tuban, Sutrisno, Jumat (20/12).
Memang diakui Sutrisno, minggu ini belum waktunya libur ahir semester, namun karena darurat sedikitnya 10 sekolah dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Rengel diliburkan sejak kebanjiran awal pekan lalu. Dengan catatan siswanya diwajibkan untuk belajar di rumah masing-masing. “Karena sekolah mereka belum bisa digunakan ya belajar dulu di rumah,” lanjut Sutrisno.
Keseluruhan sekolah di kecamatan Rengel itu adalah, SDN Kanorejo 1 dan 2, SDN Karangtinoto 1 dan 2, SDN Tambak Rejo 1 dan2, SDN Ngadirejo 1 dan 2, SDN Bulu Rejo dan SDN Sawahan serta SMPN 1 Rengel.” Ini kan darurat mas, jadi kami tidak memaksa sekolah untuk tetap masuk, “ katanya.
Sutriisno juga menegaskan, persiapan siswa kelas enam untuk menghadapi ujian ahir sekolah dan ujian nasional juga dijamin tidak terganggu. Sebab ujian nasional masih beberapa bulan lagi dan dianggap masih cukup waktu untuk persiapan siswa. Namun, Sutrisno minta kepada pihak sekolah untuk mengantisipasi dengan mengamankan dokumen-dokumen sekolah agar tidak rusak kena banjir atau hilang.
Ditabahkan, jika banjir surut dan proses belajar mengajadi sudah bisa dilakukan, pihaknya bakal langsung menerapkan jam efektif fakultatif untuk ketertinggalan pelajaran. “Kami berharap tidak lama lagi proses belajar mengajar di sekolah yang kebanjiran bisa normal,” terangnya. (kim)
Tuban - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Sutrisno pastikan banjir yang merendam sejumlah sekolah di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tidak akan mengurangi waktu belajar siswa. Sebab saat ini siswa sudah selesai melaksanakan ujian ahir semester dan belum masuk efektif. Selain itu persiapan ujian negara (UN) juga masih cukup waktu.
Seperti diketahui, banjir luapan sungai Bengawan Solo telah merendam sedikitnya 6 desa di Kecamatan Rengel. Pemukiman warga, lahan pertanian, fasilitas ibadah juga sejumlah gedung sekolah terendam air banjir. “Alhamdulillah, untuk belajar siswa tidak akan terganggu. Sebab mereka telah menyelesaikan ujian ahir semester dan saat ini sedang proses pengolahan hasil semester,” kata Kadispora Tuban, Sutrisno, Jumat (20/12).
Memang diakui Sutrisno, minggu ini belum waktunya libur ahir semester, namun karena darurat sedikitnya 10 sekolah dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Rengel diliburkan sejak kebanjiran awal pekan lalu. Dengan catatan siswanya diwajibkan untuk belajar di rumah masing-masing. “Karena sekolah mereka belum bisa digunakan ya belajar dulu di rumah,” lanjut Sutrisno.
Keseluruhan sekolah di kecamatan Rengel itu adalah, SDN Kanorejo 1 dan 2, SDN Karangtinoto 1 dan 2, SDN Tambak Rejo 1 dan2, SDN Ngadirejo 1 dan 2, SDN Bulu Rejo dan SDN Sawahan serta SMPN 1 Rengel.” Ini kan darurat mas, jadi kami tidak memaksa sekolah untuk tetap masuk, “ katanya.
Sutriisno juga menegaskan, persiapan siswa kelas enam untuk menghadapi ujian ahir sekolah dan ujian nasional juga dijamin tidak terganggu. Sebab ujian nasional masih beberapa bulan lagi dan dianggap masih cukup waktu untuk persiapan siswa. Namun, Sutrisno minta kepada pihak sekolah untuk mengantisipasi dengan mengamankan dokumen-dokumen sekolah agar tidak rusak kena banjir atau hilang.
Ditabahkan, jika banjir surut dan proses belajar mengajadi sudah bisa dilakukan, pihaknya bakal langsung menerapkan jam efektif fakultatif untuk ketertinggalan pelajaran. “Kami berharap tidak lama lagi proses belajar mengajar di sekolah yang kebanjiran bisa normal,” terangnya. (kim)