[You must be registered and logged in to see this image.]
Berita Tuban - Memasuki masa tanam pada musim penghujan tahun 2013 ini, sejumlah petani yang berada di wilayah Kabupaten Tuban sudah mulai melakukan tanam baik padi maupun jagung, sedangkan mereka juga mulai membutuhkan pupuk untuk merawat tanaman itu.
Namun pada musim tanam kali ini, sejumlah petani yang berada di wilayah Kabupaten Tuban sudah mulai kesulitan untuk mencari pupuk bersubsidi, kalaupun itu ada harganya sudah mulai naik melebihi dari harga sebelumnya yang telah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Saat ini cari pupuknya mulai sulit mas, kemarin saya mencari dibeberapa kios resmi sudah tidak ada. Dan baru dapat di kecamatan lain," terang Burhadi (46), salah satu petani asal Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Kamis (26/12/2013).
Menurutnya, untuk harga pupuk sekarang ini setiap paketnya sudah mencapai Rp 230.000. Setiap paket itu terdiri dari satu sak pupuk Phonska dan satu sak pupuk oragnik yang berisikan masing-masing 50 kilogram. Padahal sebelumnya harga pupuk itu satu paket baru Rp 215.000 setiap paketnya.
"Kalau menurut pemilik kios pupuknya mulai langka, jadi harganya naik. Katanya dia harus mencari pupuk itu dari Jawa Tengah untuk mendapatkan pupuk, soalnya dari Jawa Timur sudah kosong," lanjut petani musiman itu.
Meskipun dengan harga mahal, pupuk masih tetap diburu oleh para petani, pasalnya saat ini usia tanaman mereka sudah memasuki satu bulan lebih dan sudah waktunya melakukan pemupukan yang kedua kalinya.
"Meski mahal ya tetap kita beli, kalau tidak dipupuk hasil tanamannya kurang bagus. Tapi kalau harganya terus naik ya kita petani yang akan rugi," lanjut Juari, petani lain.
Dengan kondisi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk tersebut, para petani berharap pemerintah untuk bertindak menangani permasalahan itu. Mereka berharap pemerintah melakukan pengawasan dan bisa mengontrol harga supaya tidak terus naik yang bisa merugikan para petani. [mut/kun]
Sumber : Berita Tuban