Minggu, 10 Nopember 2013 11:01:35
Reporter : Ragil Priyonggo
[You must be registered and logged in to see this image.]
Surabaya - Penghuni kawasan merah lokalisasi Dolly , Pemilik Wisma serta Paguyuban Pekerja Lokalisasi (PPL) melakukan upacara bendera memperingati hari Pahlawan 10 November.
Sebagai bukti acara tersebut lancar, dilihat saat tiga PSK berpakaian busana blazer warna hitam dan rok mini bertindak sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Mereka sudah berlatih selama satu minggu, ketiga PSK itu kompak dan sukses mengibarkan bendera merah putih.
Ditengah upacara, salah satu PSK membaca ikrar dolly yang terdapat 4 butir diantaranya, menolak penutupan, menolak segala bentuk diskriminasi dan intimidasi, menghentikan segala aktivitas yang menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan, serta menjamin keselamatan PKL dan pekerja di lokalisasi.
"Upacara ini sebagai bentuk kalau PSK juga bisa mengibarkan sang merah putih dan juga sebagai wujud penghortaman jasa para pahlawan," terang PSK yang sebut saja Elsi asal Jombang.
Uniknya juga dilihat dari perserta upacara, dimana para PSK dan Mucikari ini mengenakan topeng bergambarkan wajah Walikota Surabaya Tri Rismaharini serta kedua Gubenur Jawa Timur Soekarwo dan Gus Ipul.
Topeng tersebut mempunyai arti yaitu bentuk sindiran pada pungusaha Wisma PSK, yang dinilai telah melakukan penjajahan secara modern. "Kelakuan para pemimpin ini sebenarnya lebih busuk, yang telah mencuri uang rakyat," teriak salah satu PSK.[gil/ted]
Reporter : Ragil Priyonggo
[You must be registered and logged in to see this image.]
Surabaya - Penghuni kawasan merah lokalisasi Dolly , Pemilik Wisma serta Paguyuban Pekerja Lokalisasi (PPL) melakukan upacara bendera memperingati hari Pahlawan 10 November.
Sebagai bukti acara tersebut lancar, dilihat saat tiga PSK berpakaian busana blazer warna hitam dan rok mini bertindak sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Mereka sudah berlatih selama satu minggu, ketiga PSK itu kompak dan sukses mengibarkan bendera merah putih.
Ditengah upacara, salah satu PSK membaca ikrar dolly yang terdapat 4 butir diantaranya, menolak penutupan, menolak segala bentuk diskriminasi dan intimidasi, menghentikan segala aktivitas yang menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan, serta menjamin keselamatan PKL dan pekerja di lokalisasi.
"Upacara ini sebagai bentuk kalau PSK juga bisa mengibarkan sang merah putih dan juga sebagai wujud penghortaman jasa para pahlawan," terang PSK yang sebut saja Elsi asal Jombang.
Uniknya juga dilihat dari perserta upacara, dimana para PSK dan Mucikari ini mengenakan topeng bergambarkan wajah Walikota Surabaya Tri Rismaharini serta kedua Gubenur Jawa Timur Soekarwo dan Gus Ipul.
Topeng tersebut mempunyai arti yaitu bentuk sindiran pada pungusaha Wisma PSK, yang dinilai telah melakukan penjajahan secara modern. "Kelakuan para pemimpin ini sebenarnya lebih busuk, yang telah mencuri uang rakyat," teriak salah satu PSK.[gil/ted]