[You must be registered and logged in to see this image.]
Atap pendopo bocor
Tuban - Pembangunan Pendopo Krodo Manunggal selain molor diduga pengerjaannya asal-asalan, utamanya pekerjaan pemasangan atap. Pendopo yang dibangun dengan dana APBD sebesar Rp18 miliar itu bocor saat diguyur air hujan. Tragisnya, hujan turun deras saat resepsi Hari Jadi Tuban (HJT) ke 720, Jumat (15/11) malam.
Bocornya atap pendopo di sejumlah tritik itu tak urung membuat jengkel para tamu yang memadati gedung bekas kebakaran amuk masa pada 2006 lalu itu.
Diketahui ada empat titik bocornya atap ini terjadi pada bagian teras depan sisi utara, bagian tengah, lalu dua tiang penyangga di sisi barat pendopo. Tempat yang paling parah adalah bagian depan sisi utara. Di titik ini air hujan deras sekali mengalir hingga ke dinding pendopo.
Bocornya atap pendopo ini disadari oleh para tamu undangan yang merupakan pejabat pemerintahan di kabupaten yang terkenal dengan sebutan kota wali ini. Begitupun Bupati Tuban Fathul Huda, serta Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, serta pejabat Forpimda.
Orang nomor satu bersama wakilnya ini juga sempat melihat titik kebocoran yang sampai menimbulkan genangan air di dalam ruangan pendopo. Keduanya mengaku heran, namun tak mempermasalahkan bocornya bangunan itu karena sampai saat ini masih masuk ke dalam masa perawatan.
“Ini belum diserah terimakan ke Pemkab, jadi kami masih bisa komplain jika terjadi kebocoran ini,” kata Bupati Tuban Fathul Huda saat ditemui seusai resepsi tersebut.
Bupati mengatakan kerusakan di bangunan pendopo akan segera ditindak lanjuti dengan perbaikan oleh kontraktornya. Karena itu dia tak mau mempersoalkan kejadian ini, apalagi hal tersebut juga sering terjadi pada bangunan semi terbuka, seperti Pendopo.
“Pasti kami minta untuk diperbaiki. Dan harapannya bisa segera diperbaiki agar tidak merusak bangunan,” tuturnya.
Sejumlah tamu undangan menyaangkan bocornya atap pendopo. Sebab, itu merupakan bukti jika pengerjaan atapnya kurang profisional. “Sayang, uang miliaran rupiah kok malah bocor. Selain kurang profesional juga lemah pengawasan. Ini aneh, pembangunan di depan mata bupati begini, bagaimana yangja
Atap pendopo bocor
Tuban - Pembangunan Pendopo Krodo Manunggal selain molor diduga pengerjaannya asal-asalan, utamanya pekerjaan pemasangan atap. Pendopo yang dibangun dengan dana APBD sebesar Rp18 miliar itu bocor saat diguyur air hujan. Tragisnya, hujan turun deras saat resepsi Hari Jadi Tuban (HJT) ke 720, Jumat (15/11) malam.
Bocornya atap pendopo di sejumlah tritik itu tak urung membuat jengkel para tamu yang memadati gedung bekas kebakaran amuk masa pada 2006 lalu itu.
Diketahui ada empat titik bocornya atap ini terjadi pada bagian teras depan sisi utara, bagian tengah, lalu dua tiang penyangga di sisi barat pendopo. Tempat yang paling parah adalah bagian depan sisi utara. Di titik ini air hujan deras sekali mengalir hingga ke dinding pendopo.
Bocornya atap pendopo ini disadari oleh para tamu undangan yang merupakan pejabat pemerintahan di kabupaten yang terkenal dengan sebutan kota wali ini. Begitupun Bupati Tuban Fathul Huda, serta Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, serta pejabat Forpimda.
Orang nomor satu bersama wakilnya ini juga sempat melihat titik kebocoran yang sampai menimbulkan genangan air di dalam ruangan pendopo. Keduanya mengaku heran, namun tak mempermasalahkan bocornya bangunan itu karena sampai saat ini masih masuk ke dalam masa perawatan.
“Ini belum diserah terimakan ke Pemkab, jadi kami masih bisa komplain jika terjadi kebocoran ini,” kata Bupati Tuban Fathul Huda saat ditemui seusai resepsi tersebut.
Bupati mengatakan kerusakan di bangunan pendopo akan segera ditindak lanjuti dengan perbaikan oleh kontraktornya. Karena itu dia tak mau mempersoalkan kejadian ini, apalagi hal tersebut juga sering terjadi pada bangunan semi terbuka, seperti Pendopo.
“Pasti kami minta untuk diperbaiki. Dan harapannya bisa segera diperbaiki agar tidak merusak bangunan,” tuturnya.
Sejumlah tamu undangan menyaangkan bocornya atap pendopo. Sebab, itu merupakan bukti jika pengerjaan atapnya kurang profisional. “Sayang, uang miliaran rupiah kok malah bocor. Selain kurang profesional juga lemah pengawasan. Ini aneh, pembangunan di depan mata bupati begini, bagaimana yangja