Senin, 18 Nopember 2013 18:24:58
Reporter : Rindhu Dwi Kartiko
[You must be registered and logged in to see this image.]
Foto ilustrasi.
Ngawi - Sepuluh dari 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, terkena dampak dari letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta, berupa hujan abu vulkanik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, Eko Heru Cahyono, mengatakan, 10 kecamatan yang diguyur hujan abu tersebut adalah Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, Sine, Ngrambe, Jogorogo, Widodaren, Geneng, dan Ngawi.
"Hujan abu terjadi di wilayah barat dan tengah jadi ada sekitar 10 kecamatan yang terkena hujan abu. Ini Karena angin berhembus ke arah timur agak kencang sehingga debunya bisa sampai sini," ujarnya, Senin (18/11/2013).
Eko Heru menambahkan, hujan abu mulai terjadi sekitar pukul 06.30 – 07.00. Saat itu, abu yang beterbangan sangat tebal dan terlihat putih. Selang beberapa jam kemudian, kondisi kembali normal. Kendati demikian, debu masih menyelimuti udara di Ngawi. Terutama yang berada di wilayah barat, yaitu Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, dan Sine.
Karena itu, menurut Eko, pihak BPBD yang dibantu petugas kecamatan, dan komunitas Radio Antar Penduduk Indonesia masih melakukan pemantauan di lapangan. Selain memantau, para petugas itu juga mengimbau kepada warga untuk mengenakan topi dan kacamatan jika keluar rumah.
"Kita mengimbau agar warga yang keluar rumah menggunakan topi, kaca mata dan masker jika keluar rumah. Karena debu vulkani memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan terutama untuk pernafasan," jelasnya. [rdk/but]
Reporter : Rindhu Dwi Kartiko
[You must be registered and logged in to see this image.]
Foto ilustrasi.
Ngawi - Sepuluh dari 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, terkena dampak dari letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta, berupa hujan abu vulkanik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, Eko Heru Cahyono, mengatakan, 10 kecamatan yang diguyur hujan abu tersebut adalah Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, Sine, Ngrambe, Jogorogo, Widodaren, Geneng, dan Ngawi.
"Hujan abu terjadi di wilayah barat dan tengah jadi ada sekitar 10 kecamatan yang terkena hujan abu. Ini Karena angin berhembus ke arah timur agak kencang sehingga debunya bisa sampai sini," ujarnya, Senin (18/11/2013).
Eko Heru menambahkan, hujan abu mulai terjadi sekitar pukul 06.30 – 07.00. Saat itu, abu yang beterbangan sangat tebal dan terlihat putih. Selang beberapa jam kemudian, kondisi kembali normal. Kendati demikian, debu masih menyelimuti udara di Ngawi. Terutama yang berada di wilayah barat, yaitu Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, dan Sine.
Karena itu, menurut Eko, pihak BPBD yang dibantu petugas kecamatan, dan komunitas Radio Antar Penduduk Indonesia masih melakukan pemantauan di lapangan. Selain memantau, para petugas itu juga mengimbau kepada warga untuk mengenakan topi dan kacamatan jika keluar rumah.
"Kita mengimbau agar warga yang keluar rumah menggunakan topi, kaca mata dan masker jika keluar rumah. Karena debu vulkani memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan terutama untuk pernafasan," jelasnya. [rdk/but]