[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban-Perbuatan yang dilakukan Sambang, warga Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tergolong nekat. Betapa tidak, ketika sejumlah suporter bola lewat di depan rumahnya dilempar dengan air kencing sapi.
Sejumlah suporter yang terkena percikan air berbau pesing itu langsung turun dari truk yang mereka tumpangi dan bermaksud menghajar lelaki yang diketahui sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Untung sejumlah suporeter lainnya mampu meredam emosi masa, sehingga, amuk masa bisa dihindarkan.
Meski begitu, masa menuntut Sambang diadili. Karena tuntutan masa itu akhirnya dilakukan pertemuan di Balai Desa setempat. Dalam pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan apapun. Dalam pertemuan itu suporter akan membalas melempari air kencing sapi pada Sambang seperti yang telah dilakukan kepada warga. Namun, tampkanya pihak desa maupun keamanan tidak mengfijinkannya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sambang akhirnya oleh petugas Polsek Palang langsung dibawa ke Mapolres Tuban untuk diamankan. Namun, warga tampaknya juga tidak tinggal diam, mereka ramai-ramai mendatangi Mapolres untuk memastikan apakah memang benar Sambang di Polres dan akan diproses kasusnya.
“Saya tidak terima, masak suporter dilempar dengan air kencing saat berada di depan rumahnya,” kata Mukhtar (25), salah satu suporter sepak bola yang juga menjadi korbn pelemparan.
Menurut Muktar,saat kejadian dia dan teman-temannya usai menjadi suporter kesebelasan desa yang bertanding di turnamen yang digelar di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Tuban.
Usai pertandingan mereka kemudian melakukan arak-arakan keliling kampung sebelum membubarkan diri karena tim kesebelasanya meraih kemenangan. Namun saat melintas di depan rumah Sambang para supporter dilempar dengan air kencing yang di bungkus plastik dari lantai dua rumah Sambang.
“Tidak tahu apa alasanya, tiba-tiba saya dan teman-teman dilempar menggunakan air kencing sapi, “ cerita Mukhtar saat ditemui di halaman Mapolres Tuban.
Tidak hanya Muktar, hampir seluruh suporter yang saat itu ada dalam satu kendaraan bak terbuka terkena cipratan air kencing yang dilemparkan Sambang. Hal itulah yang membuat warga marah dan menggelar pertemuan di balai desa,
“Dia anggota BPD, seharusnya mendukung kegiatan pemuda seperti ini, kok malah sepertinya tidak suka, makanya kami melaporkannya ke Polres,” jelasnya.
Sementara itu, belum diketahui motif aksi pelemparan air kencing oleh BPBD kepada para pemuda tersebut. Petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap Sambang dan sejumlah saksi yang menjadi korban pelemparan. (kim)
Masa saat di Polres Tuban
Tuban-Perbuatan yang dilakukan Sambang, warga Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tergolong nekat. Betapa tidak, ketika sejumlah suporter bola lewat di depan rumahnya dilempar dengan air kencing sapi.
Sejumlah suporter yang terkena percikan air berbau pesing itu langsung turun dari truk yang mereka tumpangi dan bermaksud menghajar lelaki yang diketahui sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Untung sejumlah suporeter lainnya mampu meredam emosi masa, sehingga, amuk masa bisa dihindarkan.
Meski begitu, masa menuntut Sambang diadili. Karena tuntutan masa itu akhirnya dilakukan pertemuan di Balai Desa setempat. Dalam pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan apapun. Dalam pertemuan itu suporter akan membalas melempari air kencing sapi pada Sambang seperti yang telah dilakukan kepada warga. Namun, tampkanya pihak desa maupun keamanan tidak mengfijinkannya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sambang akhirnya oleh petugas Polsek Palang langsung dibawa ke Mapolres Tuban untuk diamankan. Namun, warga tampaknya juga tidak tinggal diam, mereka ramai-ramai mendatangi Mapolres untuk memastikan apakah memang benar Sambang di Polres dan akan diproses kasusnya.
“Saya tidak terima, masak suporter dilempar dengan air kencing saat berada di depan rumahnya,” kata Mukhtar (25), salah satu suporter sepak bola yang juga menjadi korbn pelemparan.
Menurut Muktar,saat kejadian dia dan teman-temannya usai menjadi suporter kesebelasan desa yang bertanding di turnamen yang digelar di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Tuban.
Usai pertandingan mereka kemudian melakukan arak-arakan keliling kampung sebelum membubarkan diri karena tim kesebelasanya meraih kemenangan. Namun saat melintas di depan rumah Sambang para supporter dilempar dengan air kencing yang di bungkus plastik dari lantai dua rumah Sambang.
“Tidak tahu apa alasanya, tiba-tiba saya dan teman-teman dilempar menggunakan air kencing sapi, “ cerita Mukhtar saat ditemui di halaman Mapolres Tuban.
Tidak hanya Muktar, hampir seluruh suporter yang saat itu ada dalam satu kendaraan bak terbuka terkena cipratan air kencing yang dilemparkan Sambang. Hal itulah yang membuat warga marah dan menggelar pertemuan di balai desa,
“Dia anggota BPD, seharusnya mendukung kegiatan pemuda seperti ini, kok malah sepertinya tidak suka, makanya kami melaporkannya ke Polres,” jelasnya.
Sementara itu, belum diketahui motif aksi pelemparan air kencing oleh BPBD kepada para pemuda tersebut. Petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap Sambang dan sejumlah saksi yang menjadi korban pelemparan. (kim)