[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Program pemerintah, utamanya pengentasan kemiskinan jangan hanya “hangat-hangat tahi ayam”. Hanya gaungnya saja yang besar, namun, hasilnya nol. “Ini tidak boleh terjadi di Tuban. Pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terus menerus dan didampingi sejak awal,” tegas Bupati Fathul Huda mengomentari program gerakan bersama membantu masyarakat miskin (Gematumaskin) yang baru saja diluncurkan di Bumi Wali ini.
Dia berharap satker yang melakukan pendampingan di 20 desa di 20 kecamatan se Kabupaten Tuban harus benar-benar memahami program gematumaskin. Bahkan, mereka harus mengetahui kondisi awal dari setiap program yang dicanangkan di desa model di 20 desa tersebut.
Dicontohkan, program pemberian ternak. Satker pendamping harus tahu kondisi awal ternak, termasuk berat badannya maupun kesehatan ternak itu sendiri. Setiap saat juga harus dilakukan evaluasi agar bisa diketahui perkembangannya. “Pokoknya harus didampingi secara terus menerus,” tambah bupati mantan Ketua NU Cabang Tuban itu.
Gematumaskin merupakan prgram pemerintah Kabupaten Tuban dalam mengentas kemiskinan. Program ini tidak hanya dibiayai dari APBD saja, tapi, CSR perusahaan di Tuban juga diarahkan untuk kemiskinan. “Semua kita libatkan, baik perbankkan maupun perusahaan-perusahaan di Tuban. Di APBD hanya kita anggarkan Rp 10 miliar. Yang banyak malah dari pihak swasta,” tutur Bupati Fathul Huda.
Pihaknya juga akan kembali ‘blusukan’ ke desa-desa untuk melihat perkembangan program gematumaskin. Jika memang perkembangannya baik akan dijadikan percontohan program pengentasan kemiskinan di desa lainnya. “Kita akan evaluasi, bagaimana hasilnya, kalau bagus akan kita lanjutkan ke desa lain,” imbuhnya. (ros)
Tuban - Program pemerintah, utamanya pengentasan kemiskinan jangan hanya “hangat-hangat tahi ayam”. Hanya gaungnya saja yang besar, namun, hasilnya nol. “Ini tidak boleh terjadi di Tuban. Pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terus menerus dan didampingi sejak awal,” tegas Bupati Fathul Huda mengomentari program gerakan bersama membantu masyarakat miskin (Gematumaskin) yang baru saja diluncurkan di Bumi Wali ini.
Dia berharap satker yang melakukan pendampingan di 20 desa di 20 kecamatan se Kabupaten Tuban harus benar-benar memahami program gematumaskin. Bahkan, mereka harus mengetahui kondisi awal dari setiap program yang dicanangkan di desa model di 20 desa tersebut.
Dicontohkan, program pemberian ternak. Satker pendamping harus tahu kondisi awal ternak, termasuk berat badannya maupun kesehatan ternak itu sendiri. Setiap saat juga harus dilakukan evaluasi agar bisa diketahui perkembangannya. “Pokoknya harus didampingi secara terus menerus,” tambah bupati mantan Ketua NU Cabang Tuban itu.
Gematumaskin merupakan prgram pemerintah Kabupaten Tuban dalam mengentas kemiskinan. Program ini tidak hanya dibiayai dari APBD saja, tapi, CSR perusahaan di Tuban juga diarahkan untuk kemiskinan. “Semua kita libatkan, baik perbankkan maupun perusahaan-perusahaan di Tuban. Di APBD hanya kita anggarkan Rp 10 miliar. Yang banyak malah dari pihak swasta,” tutur Bupati Fathul Huda.
Pihaknya juga akan kembali ‘blusukan’ ke desa-desa untuk melihat perkembangan program gematumaskin. Jika memang perkembangannya baik akan dijadikan percontohan program pengentasan kemiskinan di desa lainnya. “Kita akan evaluasi, bagaimana hasilnya, kalau bagus akan kita lanjutkan ke desa lain,” imbuhnya. (ros)