[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditertibkan petugas merasa kecewa. Pasalnya, pedagang yang kebanyakan datang dari luar Kota Tuban untuk berdagang saat perayaan haul Sunan Bonang tersebut tidak melihat tanda larangan untuk berdagang.
Para PKL merasa kecewa karena sudah terlanjur memasang lapak-lapak mereka di tempat yang ternyata merupakan daerah larangan. Padahal, sebelumnya tidak ada papan peringatan atau tanda-tanda untuk dilarang berjualan ditempat tersebut. ”Kalau sebelumnya ada pemberitahuan atau ada papan peringatan, kami tidak akan memasang tenda disini,” ungkap Totok salah seorang pedagang di Jalan Panglima Sudirman.
Dia mengatakan, setelah mendapatkan teguran dari petugas dia harus kembali membongkar lapak dagangan miliknya yang telah dia persiapkan sejak kemarin. Meski disediakan tempat yang baru, tapi hal itu dirasa cukup memakan banyak waktu dan tenaga karena harus memasang lapak kembali. ”Kalau begini saya kan harus membongkar dan memasang memasang tenda lagi, padahal sebelumnya barang dagangan sudah kami tata rapi,” tambah Tadi (29), pedagang yang lain.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/12) mengatakan, kalau penertiban dilakukan untuk beberapa tempat yang memang sudah menjadi larangan untuk berdagang. ”Ya seperti biasanya Mas, kita melarang pedagang jualan di beberapa tempat yang mengganggu ketertiban umum,” kata Heri, ketika dihubungi melalui ponselnya.
Lebih lanjut Heri mengatakan, kalau tempat larangan itu meliputi Jalan RA Kartini, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan RM Suryo dan Jalan Veteran di sisi bagian timur. ”Selain itu, di Jalan Basuki Rahmat juga tida diperbolehkan, karena itu jalur poros,” tambah Heri.
Disinggung mengenai penataan PKL dalam perayaan Haul Sunan Bonang kali ini, Heri mengatakan tidak tahu menahu sebelumnya. Karena merupakan program dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban. ”Kalau soal penataan, silahkan tanya kepada Dinas Perekonomian saja. Tapi kalau memang melanggar aturan ya kita tertibkan seperti biasanya,” pungkasnya. (duc)
Tuban – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditertibkan petugas merasa kecewa. Pasalnya, pedagang yang kebanyakan datang dari luar Kota Tuban untuk berdagang saat perayaan haul Sunan Bonang tersebut tidak melihat tanda larangan untuk berdagang.
Para PKL merasa kecewa karena sudah terlanjur memasang lapak-lapak mereka di tempat yang ternyata merupakan daerah larangan. Padahal, sebelumnya tidak ada papan peringatan atau tanda-tanda untuk dilarang berjualan ditempat tersebut. ”Kalau sebelumnya ada pemberitahuan atau ada papan peringatan, kami tidak akan memasang tenda disini,” ungkap Totok salah seorang pedagang di Jalan Panglima Sudirman.
Dia mengatakan, setelah mendapatkan teguran dari petugas dia harus kembali membongkar lapak dagangan miliknya yang telah dia persiapkan sejak kemarin. Meski disediakan tempat yang baru, tapi hal itu dirasa cukup memakan banyak waktu dan tenaga karena harus memasang lapak kembali. ”Kalau begini saya kan harus membongkar dan memasang memasang tenda lagi, padahal sebelumnya barang dagangan sudah kami tata rapi,” tambah Tadi (29), pedagang yang lain.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/12) mengatakan, kalau penertiban dilakukan untuk beberapa tempat yang memang sudah menjadi larangan untuk berdagang. ”Ya seperti biasanya Mas, kita melarang pedagang jualan di beberapa tempat yang mengganggu ketertiban umum,” kata Heri, ketika dihubungi melalui ponselnya.
Lebih lanjut Heri mengatakan, kalau tempat larangan itu meliputi Jalan RA Kartini, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan RM Suryo dan Jalan Veteran di sisi bagian timur. ”Selain itu, di Jalan Basuki Rahmat juga tida diperbolehkan, karena itu jalur poros,” tambah Heri.
Disinggung mengenai penataan PKL dalam perayaan Haul Sunan Bonang kali ini, Heri mengatakan tidak tahu menahu sebelumnya. Karena merupakan program dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban. ”Kalau soal penataan, silahkan tanya kepada Dinas Perekonomian saja. Tapi kalau memang melanggar aturan ya kita tertibkan seperti biasanya,” pungkasnya. (duc)