[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban akan segera merehabilitasi sejumlah sekolah yang menjadi korban terjangan banjir bandang dan banjir luapan sungai Bengawan Solo pada musim hujan tahun ini.
Sekolah yang masih belum bisa digunakan untuk proses belajar mengajar karena sebagian masih terendam, harus dilakukan langkah yang cepat itu gar proses belajar mengajar tidak terhambat dan dapat berjalan lancar.
“Saat ini UPT Pendidikan di masing-masing kecamatan yang sekolahnya menjadi korban banjir masih mendata, apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Tuban, Sutrisno, Rabu (18/12).
Sutrisno mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dan menginventarisir jenis kerusakan bangunan sekolah maupun sarana penunjang belajar mengajar lainnya. Hal itu dilakukan agar mempermudah menyalurkan bantuan dan rehabilitasi sekolah tersebut.
”Kalau sepengetahuan kami beberapa sekolah seperti di Kecamatan Kerek kerusakan terjadi pada buku-buku panduan dan mebeler sekolah. Memang ada kerusakan bangunan, tapi tidak terlalu parah,” katanya.
Untuk revitalisasi bangunan maupun relokasi gedung sekolah, mengingat beberapa sekolah tersebut sudah menjadi langganan banjir Sutrisno mengaku, masih akan melakukan kajian. Sebab masalah relokasi akan melibatkan keterjangkauan sekolah yang dikhawatirkan akan berimbas pada partisipasi sekolah siswa.” Bisa saja direlokasi, tapi nanti akan kita kaji lagi. Sebab jika jarak relokasinya jauh siswa juga akan keberatan. Kalao relokasinya di sekitar situ, sama saja akan kena banjir lagi,” lanjutnya.
Dari laporan yang dia terima Dinas pendidikan Kabupaten Tuban, kurang lebih dari sepuluh sekolah menjadi korban terjangan banjir. Diantaranya, sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Padasan, dan SDN 3 Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, SDN Kanorejo, SDN Bulu Rejo, SDN Tambak Rejo dan SDN 1dan 2 Ngadirejo Kecamatan Rengel. (kim)
Tuban-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban akan segera merehabilitasi sejumlah sekolah yang menjadi korban terjangan banjir bandang dan banjir luapan sungai Bengawan Solo pada musim hujan tahun ini.
Sekolah yang masih belum bisa digunakan untuk proses belajar mengajar karena sebagian masih terendam, harus dilakukan langkah yang cepat itu gar proses belajar mengajar tidak terhambat dan dapat berjalan lancar.
“Saat ini UPT Pendidikan di masing-masing kecamatan yang sekolahnya menjadi korban banjir masih mendata, apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Tuban, Sutrisno, Rabu (18/12).
Sutrisno mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dan menginventarisir jenis kerusakan bangunan sekolah maupun sarana penunjang belajar mengajar lainnya. Hal itu dilakukan agar mempermudah menyalurkan bantuan dan rehabilitasi sekolah tersebut.
”Kalau sepengetahuan kami beberapa sekolah seperti di Kecamatan Kerek kerusakan terjadi pada buku-buku panduan dan mebeler sekolah. Memang ada kerusakan bangunan, tapi tidak terlalu parah,” katanya.
Untuk revitalisasi bangunan maupun relokasi gedung sekolah, mengingat beberapa sekolah tersebut sudah menjadi langganan banjir Sutrisno mengaku, masih akan melakukan kajian. Sebab masalah relokasi akan melibatkan keterjangkauan sekolah yang dikhawatirkan akan berimbas pada partisipasi sekolah siswa.” Bisa saja direlokasi, tapi nanti akan kita kaji lagi. Sebab jika jarak relokasinya jauh siswa juga akan keberatan. Kalao relokasinya di sekitar situ, sama saja akan kena banjir lagi,” lanjutnya.
Dari laporan yang dia terima Dinas pendidikan Kabupaten Tuban, kurang lebih dari sepuluh sekolah menjadi korban terjangan banjir. Diantaranya, sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Padasan, dan SDN 3 Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, SDN Kanorejo, SDN Bulu Rejo, SDN Tambak Rejo dan SDN 1dan 2 Ngadirejo Kecamatan Rengel. (kim)