[You must be registered and logged in to see this image.]
Bojonegoro - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Sejak Ahad lalu banjir terus meluas. Hingga saat ini status banjir memasuki siaga merah alias siaga tiga, Senin, 16 Desember 2013.
Di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 126 desa yang tersebar di 14 kecamatan terendam banjir. Daerah yang tergenangi banjir berada di pinggir Sungai Bengawan Solo. Sementara di Kabupaten Tuban, banjir menyasar di sedikitnya 30 desa yang berada di lima kecamatan.
Dari 14 kecamatan di Bojonegoro itu, di antaranya di Kecamatan Ngraho, Padangan, Kalitidu, Kasiman, Gayam, Malo, Trucuk, Dander, Kota Bojonegoro, Trucuk, Kapas, Kanor, Sumberejo dan Baureno.
Di Kecamatan Kota Bojonegoro misalnya, di Kelurahan Ledok Kulon, Ledok Wetan, Jetak, Mulyoagung, serta Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Di daerah ini, air menggenangi jalan dari 50 centimeter hingga 120 centimeter lebih. Misalnya di Jalan Matekram Ledok Kulon, warga telah mengungsi di tanggul, "Saya sudah mengungsi sejak Minggu," ujar Agus, warga Ledok Kulon, Senin, 16 Desember 2013.
Sementara itu, di Kabupaten Tuban, lima kecamatan yang terendam banjir, seperti Soko, Parengan, Rengel, Plumpang dan Widang. Di Rengel, beberapa desa yang jadi langganan banjir, seperti di Desa Sawahan, Karangtinoto, Kanorejo, Tambakrejo dan Ngadirejo. Di desa yang berlokasi di pinggir Sungai Bengawan Solo ini, ketinggian airnya sekitar satu meter. Pemerintah Kabupaten Tuban menyatakan, pihaknya telah mendata jumlah korban untuk secepatnya mendapat bantuan.
Daerah Tuban yang cukup parah tergenang banjir adalah Dusun Ponco Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Tuban. Di Desa ini, air masuk ke rumah penduduk setinggi 70 meter. "Sudah dua hari ini, belum ada bantuan," ujar ujar Imron, salah satu warga
Bojonegoro - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Sejak Ahad lalu banjir terus meluas. Hingga saat ini status banjir memasuki siaga merah alias siaga tiga, Senin, 16 Desember 2013.
Di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 126 desa yang tersebar di 14 kecamatan terendam banjir. Daerah yang tergenangi banjir berada di pinggir Sungai Bengawan Solo. Sementara di Kabupaten Tuban, banjir menyasar di sedikitnya 30 desa yang berada di lima kecamatan.
Dari 14 kecamatan di Bojonegoro itu, di antaranya di Kecamatan Ngraho, Padangan, Kalitidu, Kasiman, Gayam, Malo, Trucuk, Dander, Kota Bojonegoro, Trucuk, Kapas, Kanor, Sumberejo dan Baureno.
Di Kecamatan Kota Bojonegoro misalnya, di Kelurahan Ledok Kulon, Ledok Wetan, Jetak, Mulyoagung, serta Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Di daerah ini, air menggenangi jalan dari 50 centimeter hingga 120 centimeter lebih. Misalnya di Jalan Matekram Ledok Kulon, warga telah mengungsi di tanggul, "Saya sudah mengungsi sejak Minggu," ujar Agus, warga Ledok Kulon, Senin, 16 Desember 2013.
Sementara itu, di Kabupaten Tuban, lima kecamatan yang terendam banjir, seperti Soko, Parengan, Rengel, Plumpang dan Widang. Di Rengel, beberapa desa yang jadi langganan banjir, seperti di Desa Sawahan, Karangtinoto, Kanorejo, Tambakrejo dan Ngadirejo. Di desa yang berlokasi di pinggir Sungai Bengawan Solo ini, ketinggian airnya sekitar satu meter. Pemerintah Kabupaten Tuban menyatakan, pihaknya telah mendata jumlah korban untuk secepatnya mendapat bantuan.
Daerah Tuban yang cukup parah tergenang banjir adalah Dusun Ponco Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Tuban. Di Desa ini, air masuk ke rumah penduduk setinggi 70 meter. "Sudah dua hari ini, belum ada bantuan," ujar ujar Imron, salah satu warga