[You must be registered and logged in to see this image.] | |||
Sabtu, 24 Agustus 2013 13:37:29 WIB
Reporter : M Muthohar
Tuban - Ratusan warga yang berasal dari berbegai daerah di Kecamatan Kota Tuban berebut beras dan juga bunceng dalam kegiatan Sembahyang rebutan di Klenteng Kwan Sing Bio, jalan RE Martadinata, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban.
Kegiatan tradisi rebutan beras dan Bunceng tersebut diwarnai saling dorong oleh ratusan warga yang mengantri, bahkan sejumlah warga dan juga anak-anak yang ikut rebutan tersebut banyak yang terjepit dan terjatuh saat berdesakan, Sabtu (24/08/2013).
Pantuan beritajatim.com, ratusan warga dari berbagai usia mulai dari nenek-nenek hingga anak-anak sudah berkumpul di depan klenteng Kwan Sing Bio Tuban sejak pagi hari. Mereka menunggu dimulainya tradisi Sembahyang Rebutan di klenteng tersebesar di Indonesia itu.
Selanjutnya, setelah prosesi sembahyang yang berlangsung hampir satu jam yang dilakukan para anggota klenteng tersebut ratusan warga yang sudah berkumpul langsung menyerbu sebanyak 1200 paket bunceng yang ada di depan klenteng. Baru setelah rebutan bunceng warga mengantri untuk berebut beras.
Namun karena banyaknya warga yang mengantri mereka terjadi saling dorong untuk berebut masuk ke dalam lokasi pembagian. Saat mengantri itulah sejumlah nenek-nenek dan juga ibu-ibu yang mengndong anaknya terjepit di tengah kerumunan warga yang berdesakan.
Patugas keamanan yang diterjunkan sempat kuwalahan saat berusaha meredam warga yang saling dorong untuk berebut masuk ditempat pembagian beras. Beruntung tidak sampai ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian rebutan tersebut.
"Untuk bunceng yang kita sediakan pada hari ini jumlahnya ada 1.200 paket dan berasnya sebanyak empat ton. Sedangkan untuk beras kita bagi tiap paket, dalam satu paket beras berisikan dua kilogram," terang Gunawan, Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban.
Gunawan menjelaskan, bahwa kegiatan Sembayang Rebutan atau yang biasa dikenal dengan Sedekah Bumi tersebut bertujuan mendoakan roh-roh leluhur yang sudah lama meninggal dan tidak diketahui keberadaannya dan tidak terawat oleh keluarganya.
"Sembahyang Rebutan ini tujuannya adalah kita memberikan penghormatan kepada arwah-arwah para leluhur yang sudah tidak terawat oleh keluarganya. Dan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun dari orang terdahulu, jadi memang ini acaranya rebutan," sambung Gunawan.
Sementara itu, Gunawan menegaskan, kegiatan berbagi beras kepada ratusan warga yang ikut dalam acara rebutan tersebut merupakan bentuk kepedulian klenteng terhadap warga sekitar bukan hanya anggotanya saja. Diharapkan hal tersebut bisa bermanfaat bagi warga kurang mampu yang mendapatkannya. [mut/ted]
Berebut Beras di Klenteng, Anak-anak Terjepit
Tuban (beritajatim.com) - Ratusan warga yang berasal dari berbegai daerah di Kecamatan Kota Tuban berebut beras dan juga bunceng dalam kegiatan Sembahyang rebutan di Klenteng Kwan Sing Bio, jalan RE Martadinata, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban.
Kegiatan tradisi rebutan beras dan Bunceng tersebut diwarnai saling dorong oleh ratusan warga yang mengantri, bahkan sejumlah warga dan juga anak-anak yang ikut rebutan tersebut banyak yang terjepit dan terjatuh saat berdesakan, Sabtu (24/08/2013).
Pantuan beritajatim.com, ratusan warga dari berbagai usia mulai dari nenek-nenek hingga anak-anak sudah berkumpul di depan klenteng Kwan Sing Bio Tuban sejak pagi hari. Mereka menunggu dimulainya tradisi Sembahyang Rebutan di klenteng tersebesar di Indonesia itu.
Selanjutnya, setelah prosesi sembahyang yang berlangsung hampir satu jam yang dilakukan para anggota klenteng tersebut ratusan warga yang sudah berkumpul langsung menyerbu sebanyak 1200 paket bunceng yang ada di depan klenteng. Baru setelah rebutan bunceng warga mengantri untuk berebut beras.
Namun karena banyaknya warga yang mengantri mereka terjadi saling dorong untuk berebut masuk ke dalam lokasi pembagian. Saat mengantri itulah sejumlah nenek-nenek dan juga ibu-ibu yang mengndong anaknya terjepit di tengah kerumunan warga yang berdesakan.
Patugas keamanan yang diterjunkan sempat kuwalahan saat berusaha meredam warga yang saling dorong untuk berebut masuk ditempat pembagian beras. Beruntung tidak sampai ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian rebutan tersebut.
"Untuk bunceng yang kita sediakan pada hari ini jumlahnya ada 1.200 paket dan berasnya sebanyak empat ton. Sedangkan untuk beras kita bagi tiap paket, dalam satu paket beras berisikan dua kilogram," terang Gunawan, Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban.
Gunawan menjelaskan, bahwa kegiatan Sembayang Rebutan atau yang biasa dikenal dengan Sedekah Bumi tersebut bertujuan mendoakan roh-roh leluhur yang sudah lama meninggal dan tidak diketahui keberadaannya dan tidak terawat oleh keluarganya.
"Sembahyang Rebutan ini tujuannya adalah kita memberikan penghormatan kepada arwah-arwah para leluhur yang sudah tidak terawat oleh keluarganya. Dan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun dari orang terdahulu, jadi memang ini acaranya rebutan," sambung Gunawan.
Sementara itu, Gunawan menegaskan, kegiatan berbagi beras kepada ratusan warga yang ikut dalam acara rebutan tersebut merupakan bentuk kepedulian klenteng terhadap warga sekitar bukan hanya anggotanya saja. Diharapkan hal tersebut bisa bermanfaat bagi warga kurang mampu yang mendapatkannya. [mut/ted]