[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban-Tiga dari enam pelaku pembajakan dan perampokan tronton box pengangkut produk Unilever terpaksa di lumpuhkan petugas dengan timah panas dikakinya. Tiga pelaku tersebut dihadiahi peluru panas oleh petugas lantaran berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan persembunyian komplotan lainnya.
Tiga pelaku yang ditembak petugas adalah Isyak Anshori (35), asal Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Arifin (37), warga Kecamatan Ngimbang, Lamongan dan Asmadi (33), warga Kecamatan Sekaran Lamongan. “Mereka terpaksa dilumpuhkan karena berusaha kabur saat kami suruh menunjukan persembunyian komplotan lainnya,” ujar AKP Wahyu Hidayat, Kasat Reskrim Polres Tuban, kepada kotatuban.com.
Seperti diberitakan sebelumnya, komplotan bajing loncat tersebut berhasil ditangkap setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap sang sopir, Riswanto. Dari pengakuan sang sopir inilah, petugas menemukan banyak keterangan yang janggal. Akhirnya petugas berhasil mengungkap bahwa sang sopir pulalah yang berada di balik skenario perampokan dan pembajakan truk box nopol B 9840 UEA yang bermuatan 1760 dus produk unilever yang akan dikirim ke Jakarta.
Modus pembajakan adalah para pelaku berpura-pura menumpang kendaraan tersebut. Di tengah perjalanan, mereka lalu menyandra kenek dan sopir, kemudian membuang keduanya di jalan. “Modus pelaku ini menumpang, di tengah perjalanan mereka menyandra dan mengancam kenek dan sopir,” terang AKP Wahyu.
Selanjutnya setelah membuang para korban, truk dibawa kabur kemudian muatannya dilangsir (dipindahkan ke kendaraan lain, Red) menggunakan mobil box nopol B 2077 PI. ” Oleh para pelaku, muatanya dilangsir dan selanjutnya diserahkan kepada Supriyanto yang kebetulan memiliki toko penjual aneka bahan kebutuhan,” ungkap AKP Wahyu.
Akibat kejadian itu, kerugian materi diperkirakan mencapai 300 sampai 400 juta rupiah untuk muatanya saja. Saat ini, petugas Polres Tuban terus melakukan pengembangan atas kasus tersebut. “Kami juga masih memperdalam kasus ini apakah ada keterkaitan pelaku yang tertangkap dengan TKP lainnya,” pungkas Wahyu. (kim)
Tiga pelaku pembajakan dilumpuhkan petugas
Tuban-Tiga dari enam pelaku pembajakan dan perampokan tronton box pengangkut produk Unilever terpaksa di lumpuhkan petugas dengan timah panas dikakinya. Tiga pelaku tersebut dihadiahi peluru panas oleh petugas lantaran berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan persembunyian komplotan lainnya.
Tiga pelaku yang ditembak petugas adalah Isyak Anshori (35), asal Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Arifin (37), warga Kecamatan Ngimbang, Lamongan dan Asmadi (33), warga Kecamatan Sekaran Lamongan. “Mereka terpaksa dilumpuhkan karena berusaha kabur saat kami suruh menunjukan persembunyian komplotan lainnya,” ujar AKP Wahyu Hidayat, Kasat Reskrim Polres Tuban, kepada kotatuban.com.
Seperti diberitakan sebelumnya, komplotan bajing loncat tersebut berhasil ditangkap setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap sang sopir, Riswanto. Dari pengakuan sang sopir inilah, petugas menemukan banyak keterangan yang janggal. Akhirnya petugas berhasil mengungkap bahwa sang sopir pulalah yang berada di balik skenario perampokan dan pembajakan truk box nopol B 9840 UEA yang bermuatan 1760 dus produk unilever yang akan dikirim ke Jakarta.
Modus pembajakan adalah para pelaku berpura-pura menumpang kendaraan tersebut. Di tengah perjalanan, mereka lalu menyandra kenek dan sopir, kemudian membuang keduanya di jalan. “Modus pelaku ini menumpang, di tengah perjalanan mereka menyandra dan mengancam kenek dan sopir,” terang AKP Wahyu.
Selanjutnya setelah membuang para korban, truk dibawa kabur kemudian muatannya dilangsir (dipindahkan ke kendaraan lain, Red) menggunakan mobil box nopol B 2077 PI. ” Oleh para pelaku, muatanya dilangsir dan selanjutnya diserahkan kepada Supriyanto yang kebetulan memiliki toko penjual aneka bahan kebutuhan,” ungkap AKP Wahyu.
Akibat kejadian itu, kerugian materi diperkirakan mencapai 300 sampai 400 juta rupiah untuk muatanya saja. Saat ini, petugas Polres Tuban terus melakukan pengembangan atas kasus tersebut. “Kami juga masih memperdalam kasus ini apakah ada keterkaitan pelaku yang tertangkap dengan TKP lainnya,” pungkas Wahyu. (kim)