[You must be registered and logged in to see this image.]
Kericuhan tersebut berawal saat konser tersebut dimulai, saat D’masiv membawakan lagu pembuka. Saat itu ribuan penonton yang memenuhi alun-alun Kota Tuban terjadi kericuhan sesama penonton. Pada saat kericuhan terjadi, puluhan anggota Brimob dan Dalmas Polda Jatim yang melakukan pengamanan langsung mencoba membubarkan penonton yang sedang tawuran dengan langsung terjun di tengah-tengah kerumunan remaja yang sedang terlibat tawuran.
Bahkan, adu jotos antar penonton tersebut terjadi hingga acara musik tersebut usai. Saat itu, petugas dari anggota Brimob dan Dalmas Polda Jatim yang membabi buta memukuli penonton yang diduga terlibat aksi tawuran tersebut. Pada kericuhan tersebut sejumlah wartawan dari berbagai media yang berada di sekitar pagung konser mengambil gambar saat petugas memukuli penonton yang tertangkap.
Mengetahui, wartawan mengambil gambar pada kericuhan tersebut, kamera dari salah satu wartawan televisi swasta langsung dirampas oleh anggota Brimob. Kemudian anggota tersebut dengan paksa merampas kaset wartawan tersebut. Bahkan, Husni Mubarok sempat beberapa kali dipukuli anggota Brimob. ”Saat itu pas mengambil gambar tiba-tiba saya tenteng dari belakang. Kemudian kaset saya diminta dan juga dipukuli hingga beberapa kali,” terang Khusni Mubarok, wartawan televisi yang menjadi korban pemukulan anggota Brimob yang melakukan pengamanan.
Tak hanya itu, salah satu wartawan online Muhammad Muthohar mengetahui rekan seprofesinya dihajar anggota Brimob berusaha untuk menolongnya. Namun, Muthohar yang berusaha menolong rekannya justru menjadi bulan-bulanan pukulan petugas. Akibat, pukulan tersebut Muthohar mengalami luka benjol pada kepalanya.
“Saat saya berusaha menolong Mubarok saya dipukuli anggota Brimob pada bagian kepala saya. Beruntung, pukulan tersebut tak berakibat fatal terhadap saya,” pungkasnya. (duc)
Konsert ricuh petugas malah amuk wartawan
Tuban – Konser band D’masiv yang berlangsung di alun-alun Kota Tuban, Minggu (17/11) malam berlangsung ricuh. Bahkan, pada konser musik peringatan Hari Jadi Tuban (HJT) ke-720 tersebut, oknum anggota Brimob dari Polda Jatim yang sedang melakukan pengamanan pada konser tersebut sempat melakukan tindakan anarkis kepada dua orang wartawan Tuban.Kericuhan tersebut berawal saat konser tersebut dimulai, saat D’masiv membawakan lagu pembuka. Saat itu ribuan penonton yang memenuhi alun-alun Kota Tuban terjadi kericuhan sesama penonton. Pada saat kericuhan terjadi, puluhan anggota Brimob dan Dalmas Polda Jatim yang melakukan pengamanan langsung mencoba membubarkan penonton yang sedang tawuran dengan langsung terjun di tengah-tengah kerumunan remaja yang sedang terlibat tawuran.
Bahkan, adu jotos antar penonton tersebut terjadi hingga acara musik tersebut usai. Saat itu, petugas dari anggota Brimob dan Dalmas Polda Jatim yang membabi buta memukuli penonton yang diduga terlibat aksi tawuran tersebut. Pada kericuhan tersebut sejumlah wartawan dari berbagai media yang berada di sekitar pagung konser mengambil gambar saat petugas memukuli penonton yang tertangkap.
Mengetahui, wartawan mengambil gambar pada kericuhan tersebut, kamera dari salah satu wartawan televisi swasta langsung dirampas oleh anggota Brimob. Kemudian anggota tersebut dengan paksa merampas kaset wartawan tersebut. Bahkan, Husni Mubarok sempat beberapa kali dipukuli anggota Brimob. ”Saat itu pas mengambil gambar tiba-tiba saya tenteng dari belakang. Kemudian kaset saya diminta dan juga dipukuli hingga beberapa kali,” terang Khusni Mubarok, wartawan televisi yang menjadi korban pemukulan anggota Brimob yang melakukan pengamanan.
Tak hanya itu, salah satu wartawan online Muhammad Muthohar mengetahui rekan seprofesinya dihajar anggota Brimob berusaha untuk menolongnya. Namun, Muthohar yang berusaha menolong rekannya justru menjadi bulan-bulanan pukulan petugas. Akibat, pukulan tersebut Muthohar mengalami luka benjol pada kepalanya.
“Saat saya berusaha menolong Mubarok saya dipukuli anggota Brimob pada bagian kepala saya. Beruntung, pukulan tersebut tak berakibat fatal terhadap saya,” pungkasnya. (duc)