Tuban - Ngatini (47) warga Jl Trunojoyo, Tuban ditangkap polisi, karena tertangkap mengedarkan pil koplo. Wanita empat anak yang sudah tidak memiliki suami itu dibekuk petugas satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Tuban tak jauh dari rumahnya.
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan 85 pil carnopen yang di bungkus dalam kantung plastik. Penangkapan Ngatini ini berawal dari informasi warga terkait peredaran pil karnopen di Jalan Trunojoyo. Setelah informasi itu ditelusuri, polisi mendapati janda tersebut dengan garak-gerik mencurigakan.”Dia tertangkap tangan anggota membawa pil karnopen. Selain itu penyidik juga menyita uang Rp 230.000 hasil penjualan pil karnopen,” kata Kasubag Humas Polres Tuban AKP Elis Suhendayani.
Dihadapan petugas, Ngatini mengaku sudah tiga bulan ini menjadi pengedar karnopen. Dengan alasan tidak memiliki pekerjaan lain yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga. “Saat ini saya adalah tulang punggung keluarga. Suami saya sudah meninggal sejak empat bulan lalu,” aku wanita yang sudah dikaruniai tiga orang cucu ini.
Ngatini yang pernah bekerja di Malaysia ini mengaku, sebelum suaminya meninggal dia adalah penjaga kantin skolah di negara itu, namun setelah sang suami meningal dirinya kembali ke tanah air untuk mengurus keluarga. Namun sulitnya keuangan dirumah ahirnya memaksa dia untuk mencari usaha lain yakni menjadi pengedar carnopen.
“Saya tak ada pilihan lain lagi mas. Pil itu juga saya jualnya hanya ke teman-teman sendiri,” tuturnya. (kim)
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan 85 pil carnopen yang di bungkus dalam kantung plastik. Penangkapan Ngatini ini berawal dari informasi warga terkait peredaran pil karnopen di Jalan Trunojoyo. Setelah informasi itu ditelusuri, polisi mendapati janda tersebut dengan garak-gerik mencurigakan.”Dia tertangkap tangan anggota membawa pil karnopen. Selain itu penyidik juga menyita uang Rp 230.000 hasil penjualan pil karnopen,” kata Kasubag Humas Polres Tuban AKP Elis Suhendayani.
Dihadapan petugas, Ngatini mengaku sudah tiga bulan ini menjadi pengedar karnopen. Dengan alasan tidak memiliki pekerjaan lain yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga. “Saat ini saya adalah tulang punggung keluarga. Suami saya sudah meninggal sejak empat bulan lalu,” aku wanita yang sudah dikaruniai tiga orang cucu ini.
Ngatini yang pernah bekerja di Malaysia ini mengaku, sebelum suaminya meninggal dia adalah penjaga kantin skolah di negara itu, namun setelah sang suami meningal dirinya kembali ke tanah air untuk mengurus keluarga. Namun sulitnya keuangan dirumah ahirnya memaksa dia untuk mencari usaha lain yakni menjadi pengedar carnopen.
“Saya tak ada pilihan lain lagi mas. Pil itu juga saya jualnya hanya ke teman-teman sendiri,” tuturnya. (kim)