[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban – Banjir bandang yang melanda Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Senin (9/12) malam tersebut diduga diakibatkan dengan adanya pelebaran jalan arah Merakurak-Montong. Sedangkan, pembuangan air dari drainase jalan tersebut mengarah ke Desa Tuwiri Wetan.
”Pembangunan pelebaran jalan tersebut berada di Dusun Koro, Desa Pompongan, yang desa tersebut letaknya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Desa Tuwiri Wetan. Sedangkan, pembuangan air dari drainase diarahkan ke desa kami. Sehingga, secara otomatis saat hujan airnya kesini semua,” ujar Kepala Desa Tuwiri Wetan Setyobudi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/12).
Menurutnya, pihaknya saat pembangunan jalan tersebut juga telah menduga bahwa pembangunan pelebaran jalan tersebut akan menibulkan masalah. Saat pembangunan pelebaran jalan tersebut dia juga sudah melaporkan kepada camat Merakurak persoalan tersebut. ”Saya juga sudah usul kepada Pak Camat agar pembuangan air pada drainase tersebut jangan diarahkan ke desa kami,” tandasnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, jika saat terjadinya banjir bandang tersebut pihaknya telah berusaha membuka semua pintu air yang ada di Dam Merakurak. Namun, karena air terlalu deras sehingga sungai tidak mampu menampung dan menerjang pemukiman warga desa tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang diakibatkan hujan lebat selama satu hari terjadi di wilayah Kecamatan Merakurak.
Dalam peritiwa itu ratusan rumah warga tergenang air. Tak hanya itu, kantor Desa Tuwiri Wetan itu juga ikut kebanjiran dan membuat dokumen-dokumen penting dan peralatan kantor tergenang air banjir. “Banyak surat-surat yang ada didalam kantor mas, paling semuanya hancur. Soalnya pas banjir saya tidak bisa masuk kantor karena arusnya deras dan warga juga bingung menyelamatkan barang mereka masing-masing,” pungkasnya. (duc)
Tuban – Banjir bandang yang melanda Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Senin (9/12) malam tersebut diduga diakibatkan dengan adanya pelebaran jalan arah Merakurak-Montong. Sedangkan, pembuangan air dari drainase jalan tersebut mengarah ke Desa Tuwiri Wetan.
”Pembangunan pelebaran jalan tersebut berada di Dusun Koro, Desa Pompongan, yang desa tersebut letaknya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Desa Tuwiri Wetan. Sedangkan, pembuangan air dari drainase diarahkan ke desa kami. Sehingga, secara otomatis saat hujan airnya kesini semua,” ujar Kepala Desa Tuwiri Wetan Setyobudi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/12).
Menurutnya, pihaknya saat pembangunan jalan tersebut juga telah menduga bahwa pembangunan pelebaran jalan tersebut akan menibulkan masalah. Saat pembangunan pelebaran jalan tersebut dia juga sudah melaporkan kepada camat Merakurak persoalan tersebut. ”Saya juga sudah usul kepada Pak Camat agar pembuangan air pada drainase tersebut jangan diarahkan ke desa kami,” tandasnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, jika saat terjadinya banjir bandang tersebut pihaknya telah berusaha membuka semua pintu air yang ada di Dam Merakurak. Namun, karena air terlalu deras sehingga sungai tidak mampu menampung dan menerjang pemukiman warga desa tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang diakibatkan hujan lebat selama satu hari terjadi di wilayah Kecamatan Merakurak.
Dalam peritiwa itu ratusan rumah warga tergenang air. Tak hanya itu, kantor Desa Tuwiri Wetan itu juga ikut kebanjiran dan membuat dokumen-dokumen penting dan peralatan kantor tergenang air banjir. “Banyak surat-surat yang ada didalam kantor mas, paling semuanya hancur. Soalnya pas banjir saya tidak bisa masuk kantor karena arusnya deras dan warga juga bingung menyelamatkan barang mereka masing-masing,” pungkasnya. (duc)