Minggu, 15 Desember 2013 09:41:01
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Puluhan hektar tanaman padi yang baru berusia sekitar satu minggu terendam banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban semalam setelah hujan lebat mengguyur selama beberapa jam di Bumi Wali itu, Minggu (15/12/2013).
Puluhan hektar tanaman padi yang terendam banjir bandang tersebut berada di area persawahan sejumlah desa di Kecamatan Merakurak, Tuban. Hal itu akibat dari jebolnya tanggul sungai yang ada di Desa Sumurgung, Kecamatan Kota Tuban yang tak mampu menampung debet air banjir bandang itu.
Pantuan beritajatim.com di lapangan, tanggul sungai Mulung tersebut mengalami jebol dengan panjang sekitar 20 meter. Sehingga air yang merupakan kiriman dari sungai Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban itu langsung meluber membanjiri persawahan yang ada di Desa Kapu, Desa Mandirejo dan Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Tuban.
"Sebagian besar sawahnya ini masih terendam air sama lumpur mas. Jalan penghubung desa juga masih terendam lebih dari setengah meter," ujar Sarman, salah satu petani yang ada di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Sejumlah petani mengaku resah dengan jebolnya tanggul sungai tersebut, pasalnya sawah mereka akan terus kebanjiran saat debet air sungai Mulung itu meluap. "Kalau kebanjiran terus kita tidak bisa panen mas. Apalagi padinya terendam lumpur, pasti akan busuk dan tidak bisa tumbuh dengan baik," lanjutnya.
Sementara itu, banjir bandang yang menyebabkan jebolnya tanggul tersebut juga merendam puluhan rumah warga dan juga gedung sekolah serta Ponpes Salafiyah yang berada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Kondisi air yang merendam rumah warga ada yang mencapai setinggi perut orang dewasa. Namun sebagian besar air yang menggenangi rumah-rumah warga tersebut sudah surut, tapi masih ada sekolahan yang masih terendam air banjir bercampur lumpur itu.
"Untuk gedung TK dan Ponpes Salafiyah masih terendam air, tapi sudah mulai surut. Tadi malam pas banjir besar itu ketinggian air hampir sampai dada," ujar Anton, salah satu warga Kecamatan Merakurak, Tuban itu.[mut/ted]
Reporter : M Muthohar
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tuban - Puluhan hektar tanaman padi yang baru berusia sekitar satu minggu terendam banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban semalam setelah hujan lebat mengguyur selama beberapa jam di Bumi Wali itu, Minggu (15/12/2013).
Puluhan hektar tanaman padi yang terendam banjir bandang tersebut berada di area persawahan sejumlah desa di Kecamatan Merakurak, Tuban. Hal itu akibat dari jebolnya tanggul sungai yang ada di Desa Sumurgung, Kecamatan Kota Tuban yang tak mampu menampung debet air banjir bandang itu.
Pantuan beritajatim.com di lapangan, tanggul sungai Mulung tersebut mengalami jebol dengan panjang sekitar 20 meter. Sehingga air yang merupakan kiriman dari sungai Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban itu langsung meluber membanjiri persawahan yang ada di Desa Kapu, Desa Mandirejo dan Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Tuban.
"Sebagian besar sawahnya ini masih terendam air sama lumpur mas. Jalan penghubung desa juga masih terendam lebih dari setengah meter," ujar Sarman, salah satu petani yang ada di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Sejumlah petani mengaku resah dengan jebolnya tanggul sungai tersebut, pasalnya sawah mereka akan terus kebanjiran saat debet air sungai Mulung itu meluap. "Kalau kebanjiran terus kita tidak bisa panen mas. Apalagi padinya terendam lumpur, pasti akan busuk dan tidak bisa tumbuh dengan baik," lanjutnya.
Sementara itu, banjir bandang yang menyebabkan jebolnya tanggul tersebut juga merendam puluhan rumah warga dan juga gedung sekolah serta Ponpes Salafiyah yang berada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Kondisi air yang merendam rumah warga ada yang mencapai setinggi perut orang dewasa. Namun sebagian besar air yang menggenangi rumah-rumah warga tersebut sudah surut, tapi masih ada sekolahan yang masih terendam air banjir bercampur lumpur itu.
"Untuk gedung TK dan Ponpes Salafiyah masih terendam air, tapi sudah mulai surut. Tadi malam pas banjir besar itu ketinggian air hampir sampai dada," ujar Anton, salah satu warga Kecamatan Merakurak, Tuban itu.[mut/ted]