[You must be registered and logged in to see this image.]
Berita Bojonegoro - Sumber gas alam rawa yang muncul di Desa Nguken, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro hampir dinikmati oleh seluruh warga setempat.
Misalnya saja di RT 1 RW 1 Desa setempat, sekitar 40 Kepala keluarga (KK) memanfaatkan sumber daya alam gas yang muncul dari sumur air pompa tersebut.
Iswahyudi (41) salah seorang warga setempat yang menikmati gas alam rawa tersebut mengungkapkan, meskipun sudah banyak warga yang menikmati semburan gas didesa setempat untuk keperluan memasak, namun sebagian juga masih merasa takut jika meledak. "Masih yang takut memanfaatkan gas tersebut, tapi kalau satu RT disini hampir semua pakai" ujarnya, Sabtu (04/01/2014).
Warga setempat yang menikmati semburan gas dari sumur air kompan itu hanya menggunakan peralatan seadannya. Gas disalurkan dari sumur air pompa yang muncrat menggunakan selang air kemudian diberikan kran yang disalurkan ke dalam tungku dapur. Kran tersebut digunakan untuk mengatur besar kecilnya api. "Modifikasi alat ini dari akal-akalan sendiri," jelas Iswahyudi.
Setiap hari hampir warga sekitar di RT 1 RW 1 Desa Nguken tersebut memanfaatkan api dari semburan sumur pompa tersebut. Mereka sebagian besar memanfaatkan sumber daya alam itu untuk memasak. Ia tidak bisa membayangkan jika tidak menggunaan gas tersebut berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar ataupun elpiji untuk memasak setiap hari.
"Bahan bakar mahal semua, ada gas alam ya kita manfaatkan bisa menghemat biaya, jadi gak perlu beli bahan bakar atau elpiji untuk memasak," ungkapnya.
Di pemukiman rumah yang berdekatan dengan areal persawahan itu, sedikitnya ada lima kepala keluarga yang beruntung sumur pompanya menyemburkan gas dan dimanfaatkan untuk memasak. Satu sumur di antaranya dimanfaatkan secara bersama-sama oleh 15 KK yang rumahnya berdekatan. Serta satu KK lagi di RT 04 RW 01, yakni milik Kusnadi, yang juga kepada desa setempat.
Iswahyudi mengungkapkan, sumur pompa yang menyemburkan gas tersebut ia bor dengan kedalaman 14 meter. Awalnya ia menceritakan, penemuan gas tersebut tidak disengaja. Ia curiga saat sumur pompanya tidak digunakan ternyata keluar suara yang aneh seperti semburan. "Setelah saya coba menyulut dengan api ternyata menyala. Kemudian membuat modifikasi alat sendiri," terangnya.
Selain Iswahyudi, yang memanfaatkan potensi gas alam itu diantaranya Pasiah (45) yang rumahnya berdekatan dengan Iswahyudi. Pasiah menyalurkan gas alam itu dari sumur pompa yang berada disebelah barat rumah Iswahyudi. "Satu sumur kita pake berdua (Kepala Keluarga,red)," jelasnya saat menggunakan gas tersebut untuk memasak. [uuk/ted]
Berita Bojonegoro - Sumber gas alam rawa yang muncul di Desa Nguken, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro hampir dinikmati oleh seluruh warga setempat.
Misalnya saja di RT 1 RW 1 Desa setempat, sekitar 40 Kepala keluarga (KK) memanfaatkan sumber daya alam gas yang muncul dari sumur air pompa tersebut.
Iswahyudi (41) salah seorang warga setempat yang menikmati gas alam rawa tersebut mengungkapkan, meskipun sudah banyak warga yang menikmati semburan gas didesa setempat untuk keperluan memasak, namun sebagian juga masih merasa takut jika meledak. "Masih yang takut memanfaatkan gas tersebut, tapi kalau satu RT disini hampir semua pakai" ujarnya, Sabtu (04/01/2014).
Warga setempat yang menikmati semburan gas dari sumur air kompan itu hanya menggunakan peralatan seadannya. Gas disalurkan dari sumur air pompa yang muncrat menggunakan selang air kemudian diberikan kran yang disalurkan ke dalam tungku dapur. Kran tersebut digunakan untuk mengatur besar kecilnya api. "Modifikasi alat ini dari akal-akalan sendiri," jelas Iswahyudi.
Setiap hari hampir warga sekitar di RT 1 RW 1 Desa Nguken tersebut memanfaatkan api dari semburan sumur pompa tersebut. Mereka sebagian besar memanfaatkan sumber daya alam itu untuk memasak. Ia tidak bisa membayangkan jika tidak menggunaan gas tersebut berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar ataupun elpiji untuk memasak setiap hari.
"Bahan bakar mahal semua, ada gas alam ya kita manfaatkan bisa menghemat biaya, jadi gak perlu beli bahan bakar atau elpiji untuk memasak," ungkapnya.
Di pemukiman rumah yang berdekatan dengan areal persawahan itu, sedikitnya ada lima kepala keluarga yang beruntung sumur pompanya menyemburkan gas dan dimanfaatkan untuk memasak. Satu sumur di antaranya dimanfaatkan secara bersama-sama oleh 15 KK yang rumahnya berdekatan. Serta satu KK lagi di RT 04 RW 01, yakni milik Kusnadi, yang juga kepada desa setempat.
Iswahyudi mengungkapkan, sumur pompa yang menyemburkan gas tersebut ia bor dengan kedalaman 14 meter. Awalnya ia menceritakan, penemuan gas tersebut tidak disengaja. Ia curiga saat sumur pompanya tidak digunakan ternyata keluar suara yang aneh seperti semburan. "Setelah saya coba menyulut dengan api ternyata menyala. Kemudian membuat modifikasi alat sendiri," terangnya.
Selain Iswahyudi, yang memanfaatkan potensi gas alam itu diantaranya Pasiah (45) yang rumahnya berdekatan dengan Iswahyudi. Pasiah menyalurkan gas alam itu dari sumur pompa yang berada disebelah barat rumah Iswahyudi. "Satu sumur kita pake berdua (Kepala Keluarga,red)," jelasnya saat menggunakan gas tersebut untuk memasak. [uuk/ted]