[You must be registered and logged in to see this image.]
Berita Tuban - Meski Perintah Kabupaten (Pemkab) Tuban telah menargetkan bersih dari produksi miras pada akhir tahun kemarin, nampaknya sampai sekarang sepertinya belum bisa terealisasikan.
Pasalnya, hingga saat ini masih ada sejumlah warga yang nekat melakukan produksi pembuatan arak di Kota Wali tersebut. Kali ini, petugas kepolisian jajaran Polres Tuban kembali menggerebek pabrik Arak dengan barang bukti ribuan liter, Senin (13/01/2014).
Penggrebekan tersebut dilakukan anggota Polsek Semanding di pabrik pembuatan arak milik Jasminto (45), di Desa Ngino yang berada di pinggiran hutan.
"Saat kita lakukan penggerebekan itu masih melakukan produksi. Menurut pengakuan pemiliknya, dia baru melakukan produksi sekitar 10 hari," terang AKP Mardiyah, Kapolsek Semanding.
Dalam pengrebekan itu, petugas berhasil menemukan barang bukti sebanyak 2.610 liter Arak sudah jadi. Minuman keras yang biasa dijadikan sebagai minuman oplosan tersebut sudah dikemas dalam 105 dus air mineral dan 25 jurigen besar.
"Sejak awal produksi hingga sekarang ini pelaku belum sempat menjual miras hasil produksinya, jadi belum tau dikirim kemana. Dalam melakukan produksi kemungkinan setiap hari dia bisa menghasilkan sekitar 300 liter Arak," lanjut AKP Mardiyah.
Ribuan liter minuman keras jenis Arak tersebut langsung diamankan petugas guna penyelidikan lebih lanjut. Dalam pengrebekan tersebut petugas juga akan menyita satu set peralatan pembuatan minuman keras tersebut supaya tidak bisa melakukan produksi kembali.
Petugas kepolisian masih akan terus mencari informasi terkait dengan keberadaan pabrik Arak yang kemungkinan berpindah lokasi dari yang semula di Desa Tegalagung dan Desa Prunggahan Kulo, Kecamatan Semanding, ke sejumlah lokasi lain. Jika ada petugas akan melakukan penggerebekan lokasi yang masih terus beroperasi.
"Kita terus melakukan sosialisasi terhadap warga masyarakat jika ada yang mengetahui ada lokasi pabrik arak untuk melapor kepada petugas. Kami akan langsung menindaklanjuti laporan dari warga masyarakat dan akan melakukan tindakan tegas," pungkasnya. [mut/kun]
Berita Tuban - Meski Perintah Kabupaten (Pemkab) Tuban telah menargetkan bersih dari produksi miras pada akhir tahun kemarin, nampaknya sampai sekarang sepertinya belum bisa terealisasikan.
Pasalnya, hingga saat ini masih ada sejumlah warga yang nekat melakukan produksi pembuatan arak di Kota Wali tersebut. Kali ini, petugas kepolisian jajaran Polres Tuban kembali menggerebek pabrik Arak dengan barang bukti ribuan liter, Senin (13/01/2014).
Penggrebekan tersebut dilakukan anggota Polsek Semanding di pabrik pembuatan arak milik Jasminto (45), di Desa Ngino yang berada di pinggiran hutan.
"Saat kita lakukan penggerebekan itu masih melakukan produksi. Menurut pengakuan pemiliknya, dia baru melakukan produksi sekitar 10 hari," terang AKP Mardiyah, Kapolsek Semanding.
Dalam pengrebekan itu, petugas berhasil menemukan barang bukti sebanyak 2.610 liter Arak sudah jadi. Minuman keras yang biasa dijadikan sebagai minuman oplosan tersebut sudah dikemas dalam 105 dus air mineral dan 25 jurigen besar.
"Sejak awal produksi hingga sekarang ini pelaku belum sempat menjual miras hasil produksinya, jadi belum tau dikirim kemana. Dalam melakukan produksi kemungkinan setiap hari dia bisa menghasilkan sekitar 300 liter Arak," lanjut AKP Mardiyah.
Ribuan liter minuman keras jenis Arak tersebut langsung diamankan petugas guna penyelidikan lebih lanjut. Dalam pengrebekan tersebut petugas juga akan menyita satu set peralatan pembuatan minuman keras tersebut supaya tidak bisa melakukan produksi kembali.
Petugas kepolisian masih akan terus mencari informasi terkait dengan keberadaan pabrik Arak yang kemungkinan berpindah lokasi dari yang semula di Desa Tegalagung dan Desa Prunggahan Kulo, Kecamatan Semanding, ke sejumlah lokasi lain. Jika ada petugas akan melakukan penggerebekan lokasi yang masih terus beroperasi.
"Kita terus melakukan sosialisasi terhadap warga masyarakat jika ada yang mengetahui ada lokasi pabrik arak untuk melapor kepada petugas. Kami akan langsung menindaklanjuti laporan dari warga masyarakat dan akan melakukan tindakan tegas," pungkasnya. [mut/kun]